Page 90 - Buku Handbook HC Policy V1,0-23122020
P. 90

Sistem Manajemen Kinerja


        Ketentuan Umum (1 dari 2)



        Latar Belakang:
        1.  Seiring dengan perkembangan bisnis, budaya kinerja, azas keadilan (fairness) serta pelaksanaan program kerja, maka perlu
           dilaksanakan penyusunan sistem penilaian kinerja berdasarkan Performance Management System (PMS) sebagai pedoman
           umum dalam pelaksanaan PMS.
        2.  Performance Management System (PMS) sangat penting untuk meningkatkan kinerja individu dan Perusahaan.
        Maksud dan Tujuan:
        1.  Meningkatkan kinerja individu yang akan membawa peningkatan kinerja Perusahaan melalui proses Performance
           Management System (PMS) yang sistematis, transparan dan akuntable.
        2.  Terjalinnya integrasi vertikal maupun horizontal seluruh komponen organisasi dalam menetapkan kegiatan/aktivitas guna
           mencapai target kinerja Perusahaan.
        3.  Evaluasi kinerja dapat dlakukan lebih objektif dan terukur, sehingga dapat mengurangi unsur subjektivitas yang sering
           terjadi dalam proses penilaian kinerja
        4.  Mengukur kontribusi setiap Karyawan terhadap pencapaian target kinerja Perusahaan yang telah ditetapkan.
        5.  Pengelolaan Human Capital yang lebih mengarah pada aspek transparansi dan prinsip keadilan (fairness) berdasarkan
           kontribusi yang diberikan Karyawan kepada pencapaian target kinerja Perusahaan.

        Pernyataan Kebijakan:
        1.  Pelaksanaan PMS selain sebagai bagian dari penerapan Good Corporate Governance, juga dimaksudkan sebagai
           pengelolaan Human Capital yang lebih terintegrasi dalam rangka pencapaian kinerja Perusahaan.
        2.  Ketentuan Umum Performance Management System (PMS):
               1.  Performance Management System selanjutnya disebut PMS diperlukan untuk mendorong setiap Karyawan dapat
                  memberikan kontribusi yang terbaik kepada Perusahaan;
               2.  PMS harus dapat diukur secara nyata terhadap pencapaian kinerja Perusahaan sehingga kinerja Perusahaan
                  semakin baik dan berkembang secara terus menerus (sustainable growth);
               3.  PMS harus terintegrasi dengan sistem pengelolaan people development, produktivitas Karyawan, pengelolaan
                  talent management, struktur compensation & benefit, career & succession plan, transparan dan adil;
               4.  Pelaksanaan PMS selain dimaksudkan sebagai bagian dari good governance juga dimaksudkan sebagai bagian dari
                  pengelolaan Human Capital yang lebih terintegrasi dengan pencapaian kinerja Perusahaan.
        3.  Dasar Penetapan Penilaian Performance Management System (PMS):
               1.  Arah Perusahaan yang tertuang dalam Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) maupun Rencana Kerja dan
                  Anggaran Perusahaan (RKAP);
               2.  Key Perfomance Indicator (KPI) Perusahaan yang telah ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
                  dan Key Performance Indicator (KPI) Unit Kerja ditetapkan oleh Perusahaan;
               3.  Job Description yang di dalamnya memuat kedudukan, fungsi jabatan, rincian tugas, wewenang, tanggungjawab,
                  dan hasil kerja;
               4.  Selain pertimbangan sebagaimana dimaksud pada Point 1, 2, dan 3 dalam menetapkan penilaian kinerja
                  Karyawan berdasarkan PMS harus mempertimbangkan kebutuhan Perusahaan.
        4.  Penilaian Performance Management System (PMS):
               1.  Variabel penghitung nilai PMS meliputi:
                      1.  Key Performance Indicator (KPI);
                      2.  Kompetensi;
                      3.  Budaya Kerja.
               2.  Bobot ketiga variabel sebagaimana yang dimaksud pada Point 1 disesuaikan dengan kebutuhan strategi bisnis dan
                  arah pengembangan Perusahaan;
               3.  KPI merupakan ukuran atau indikator kunci yang digunakan untuk mengukur kinerja unit kerja dan kinerja
                  individu sesuai dengan tugas, pekerjaan dan tanggung jawabnya dalam mencapai sasaran Perusahaan;
               4.  Hasil penilaian KPI Unit Kerja digunakan untuk penentuan alokasi Bonus Unit Kerja;
               5.  Hasil KPI Individu dapat digunakan untuk pembagian bonus Karyawan, dasar kebijakan remunerasi, dasar talent
                  management dan pengembangan karir Karyawan dan lain-lain.










                                                      90
   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94   95