Page 95 - Buku Handbook HC Policy V1,0-23122020
P. 95

Key Performance Indicator


        KPI Individu (1 dari 2)



        Latar Belakang:
        Seiring perkembangan bisnis, budaya kinerja, azas keadilan (fairness) serta pelaksanaan program kerja maka perlu dilaksanakan
        penyusunan sistem performance level KPI Individu.

        Maksud dan Tujuan:
        Perlu adanya kebijakan yang mengatur pelaksanaan Indikator Kunci Kerja (Key Performance Indicator-KPI) Individu Karyawan PT
        PEGADAIAN (Persero).

        Pernyataan Kebijakan:
        1.  Performance Management System (PMS) terdiri dari:
               1.  Key Performance Indicator (KPI) Unit Kerja;
               2.  Key Performance Indicator (KPI) Individu.
        2.  Variabel penghitung nilai Performance Management System (PMS) Individu meliputi:
               1.  KPI Individu dengan bobot 100%;
               2.  Budaya Kerja dengan bobot 0%;
               3.  Kompetensi dengan bobot 0%.
        3.  Penyusunan Target Setting KPI Individu, dilaksanakan sebagai berikut:
               1.  Untuk menjamin efektivitas maka penetapan Target Setting menggunakan metode SMART, yaitu: spesifik
                  (Specific), dapat diukur (Measureable), dapat dicapai (Achievable), relevan (Relevant), dan memiliki batasan
                  waktu (Time Bound);
               2.  Indikator KPI yang digunakan pada Target Setting Individu disusun sesuai dengan critical success factor masing-
                  masing posisi jabatan dengan mengacu kepada target, sasaran, program kerja, serta Job Description dari masing-
                  masing jabatan;
               3.  Target Setting Individu Pimpinan Unit Kerja sama dengan Target Setting Unit Kerjanya;
               4.  Penyusunan Target Setting wajib berpedoman pada perspektif/komponen penilaian yang terdapat pada KPI
                  masing-masing jabatan Karyawan dan akan menjadi pedoman pada masing-masing Pimpinan Unit Kerja dan
                  Karyawan terkait dengan pelaksanaan pekerjaan dan mencapai target kinerja yang ditetapkan;
               5.  Target Setting wajib dilakukan oleh masing-masing Pimpinan Unit Kerja kepada seluruh Karyawan dibawah
                  koordinasinya, dengan pola cascading secara berjenjang dan Pimpinan Unit Kerja wajib memastikan seluruh
                  Karyawan dibawah koordinasinya telah memiliki KPI yang disepakati;
               6.  Pengisian Target Setting KPI Individu, baik Kantor Pusat maupun Kantor Wilayah, terdiri dari:
                      1.  KPI Individu, terdiri dari:
                             1.  KPI Cascading, merupakan hasil cascading KPI Unit Kerja (dahulu dikenal dengan istilah
                                 Shared KPI); dan
                             2.  PI Jabatan, merupakan hasil penjabaran uraian jabatan atau Job Description dahulu dikenal
                                 dengan istilah Specific KPI.
                      2.  Kompetensi, merupakan hasil penilaian perilaku Karyawan atas penerapan nilai-nilai budaya
                          Perusahaan dengan berdasarkan pada Direktori Kompetensi;
                      3.  Penentuan komponen, bobot dan target Performance Indicator Jabatan (PI Jabatan) menggunakan
                          metode one on one meeting dengan Atasan Langsung serta disetujui oleh Pimpinan Unit Kerja;
                      4.  Jumlah komponen PI Jabatan maksimal 5 (lima) komponen;
                      5.  Bobot masing-masing komponen PI Jabatan minimal 5% dan maksimal 25% untuk non squad dan 30%
                          untuk squad;
                      6.  Target Setting KPI Individu akan dievaluasi dan disesuaikan dengan KPI Unit kerja.


















                                                      95
   90   91   92   93   94   95   96   97   98   99   100