Page 151 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 151

Bab VII — Memeriksa Air di Pagi Hari dari Serangga


            tindakan  demikian  patut  dijadikan  teladan.  Air  untuk  kebutuhan
            sehari-hari harus diperiksa.

                 Ada yang menggunakan saringan tetapi membiarkan serangga
            mati di dalamnya. Sebagian memang bermaksud melindungi nyawa
            makhluk lain, tetapi sedikit yang tahu cara melakukannya. Sebagian
            menggoyangkan saringan di atas sumur tanpa tahu cara menggunakan
            ‘wadah pelindung hidup.’ Serangga-serangga pasti akan mati ketika
            masuk ke sumur yang dalam. Yang lainnya membuat saringan bundar
            yang kecil yang hanya dapat menampung seperempat galon atau 1,1
            liter  air.  Kain  sutra  yang  digunakan  bahannya  mentah,  kasar,  dan
            tipis; dan saat menggunakannya dia sama sekali tidak melihat apakah
            ada  serangga  atau  tidak,  tapi  setelah  menggantungkannya  di  sisi
            kendi, orang lain diminta untuk memeriksa.


                 Dengan demikian, dia tidak melindungi nyawa makhluk lain dan
            melakukan tindakan negatif hari demi hari. Meneruskan kekeliruan
            ini dari guru ke murid, mereka berpikir mereka meneruskan ajaran
            Buddha. Sesungguhnya ini adalah hal yang menyedihkan dan patut
            disesalkan!  Setiap  orang  seharusnya  mempunyai  wadah  untuk
            memeriksa air, dan setiap tempat harus dilengkapi dengan ‘wadah
            pelindung hidup.’




















            alam dewa. Biksu yang muda meminumnya dan dicela oleh Buddha. Banyak
            kisah serupa diceritakan dalam ulasan mengenai Jataka (Buddhist Birth Stories
            Jilid 1  oleh Prof. Rhys Davids), dan dalam Cullavagga V.


                                            137
   146   147   148   149   150   151   152   153   154   155   156