Page 159 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 159
Bab IX — Aturan Resepsi di Hari Uposatha
Selain itu, di wihara-wihara besar di India, pada tiang dapur,
atau depan teras, sesosok patung diukir di kayu, kira-kira setinggi
dua atau tiga kaki, memegang tas emas dan duduk di kursi kecil
dengan satu kaki menggantung ke bawah. Karena senantiasa diolesi
minyak, wajahnya berwarna hitam dan Istadevata ini disebut
Mahakala. Menurut tradisi, dia adalah makhluk dari alam Dewa
Mahesvara. Dia menghormati Triratna dan melindungi kelima
perkumpulan (parishad) dari rintangan-rintangan. Dikatakan barang
29
siapa yang berdoa kepadanya, keinginan mereka akan terkabul.
Saat bersantap, mereka yang bertugas di dapur mempersembahkan
pelita, dupa, dan berbagai makanan di hadapan patung Mahakala.
Suatu ketika saya mengunjungi Wihara Bandhana, tempat di mana
30
Sutra Mahaparinirvana dibabarkan (oleh Buddha). Biasanya lebih dari
seratus biksu bersantap di sana. Di musim semi dan gugur, musim
terbaik untuk berziarah, wihara ini secara tak terduga kadang-kadang
dikunjungi oleh banyak sekali peziarah. Pernah secara mendadak
500 biksu datang ke sana saat tengah hari. Benar-benar tidak ada
waktu untuk menyiapkan makanan buat mereka sebelum tengah
hari. Biksu pengurus berkata pada para juru masak: ‘Bagaimana kita
bisa menyediakan tambahan makanan secara tiba-tiba?’ Seorang
wanita tua, ibu dari salah satu pelayan wihara menjawab ‘Janganlah
bingung, ini cukup sering terjadi.’ Segera dia menyalakan banyak
dupa, mempersembahkan makanan pada Mahakala dan memohon
kepadanya sambil berkata: ‘Walaupun Mahamuni sudah wafat, namun
makhluk seperti dirimu masih ada. Sekarang (banyak sekali) biksu
dari setiap penjuru datang ke sini untuk berziarah ke tempat-tempat
suci. Berkat dayamu, agar mereka tidak kekurangan makanan. Agar
engkau bertindak pada waktunya.’ Lalu semua biksu dipersilakan
duduk. Makanan yang sedianya hanya untuk biksu-biksu yang
29 Yang dimaksud lima parishad adalah: 1) biksu, 2) biksuni, 3) sikshamana, 4)
sramanera, 5) sramaneri. Mengenai empat parishad, lihat istilah ‘parisa’ dalam A
Dictionary of the Pali Language oleh Childers, di mana sikshamana (wanita yang
berlatih untuk menjadi sramaneri) digolongkan dalam kelompok sramaneri.
30 Tak diragukan, ini adalah suatu wihara di Makuta-bandhana di Kusinagara.
Lihat Sutta Mahaparinibbana VI, The Sacred Books of the East, Jilid XI.
145