Page 161 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 161

Bab IX — Aturan Resepsi di Hari Uposatha


            bisa dalam bahasa Tionghoa (di Timur) maupun bahasa Sanskerta (di
            Barat). Di wilayah Bing dan Fen  (di Tiongkok), ada yang menyebut
                                           33
            dengan  ‘shi  zhi’  atau  ‘waktu  telah  tiba,’  di  mana  ini  sangat  sesuai
            dengan makna aslinya.


                 Berdiri di hadapan para tamu yang kakinya berderet, orang yang
            menghidangkan  makanan  –  membungkuk  dengan  hormat  sambil
            memegang piring, kue, dan buah di tangannya, dan menyajikannya
            dalam jarak sekitar satu jengkal dari (atau di atas) tangan para biksu.
            Semua peralatan makan atau makanan harus dipersembahkan dengan
            jarak satu atau dua inci di atas tangan para tamu. Jika tidak disajikan
            dengan  cara  demikian,  para  tamu  seyogianya  tidak  menerimanya.
            Para tamu bisa mulai menyantap begitu makanan untuknya dibagikan
            dan  tak  perlu  menunggu  hingga  makanan  sudah  dibagikan  untuk
            semua.


                 Anggapan  bahwa  mereka  harus  menunggu  hingga  makanan
            sudah dibagikan untuk semua, bukanlah interpretasi yang benar. Juga
            tidak sesuai dengan petunjuk Buddha bahwa kita bisa melakukan apa
            pun sekehendak hati setelah bersantap.


                 Berikutnya bubur yang terbuat dari beras yang dikeringkan dan
            sup kacang disajikan dengan saus mentega panas sebagai penyedap,
            yang  harus  dicampur  makanan  lain  dengan  mengaduknya  dengan
            jari. Para tamu bersantap menggunakan tangan kanan, yang (sikunya)
            tidak  boleh  diangkat  lebih  tinggi  dari  bagian  tengah  perut.  Lalu
            kue  dan  buah,  minyak  samin  dan  juga  sejumlah  gula  dihidangkan.
            Bila ada tamu yang merasa haus, dia bisa meminum air dingin, baik
            pada musim dingin maupun musim panas. Demikianlah penjelasan
            singkat tentang tata cara para biksu bersantap baik dalam keseharian
            maupun saat resepsi.

                 Perayaan di hari Uposatha dilakukan dalam skala yang sedemikian
            besar di mana semua nampan dan piring dipenuhi dengan kue dan

            33   并 汾 (Bing Fen).


                                            147
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166