Page 165 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 165

Bab IX — Aturan Resepsi di Hari Uposatha


                 Persembahan musik seperti drum dan instrumen petik disertai
            lagu,  bisa  dilakukan  bila  tuan  rumah  menyukainya.  Lalu  mereka
            bersantap  setelah  makanan  dihidangkan;  dan  setelah  selesai
            bersantap, air dari kendi dituangkan ke mangkuk di hadapan masing-
            masing  tamu.  Kemudian  biksu  pemimpin  (Sthavira)  melafalkan
            Danagatha  singkat  untuk  didedikasikan  kepada  tuan  rumah.
            Melafalkan Danagatha bukanlah keharusan tetapi adalah suatu opsi
            ketika menerima persembahan makanan (di hari Uposatha) di India.


                 Cara  orang  India  bersantap  berbeda  dengan  di  Tiongkok
            dalam  banyak  hal.  Sekarang  secara  singkat  saya  akan  memberikan
            gambaran umum tentang menyantap makanan yang sesuai dengan
            aturan Vinaya.


                 Pancabhojaniyam  dan  pancakhadaniyam  sering  disebut  dalam
            Vinaya.   Bhojaniyam  berarti  apa  yang  ditelan  dan  dimakan  (yaitu
                   37
            makanan basah dan lunak), sementara khadaniyam adalah apa yang
            dikunyah atau digigit (yaitu makanan yang keras dan padat). Panca
            artinya  ‘lima.’  Pancabhojaniyam  diterjemahkan  ke  bahasa  Tionghoa
            sebagai  ‘wu danshi’   (yaitu  lima  jenis  makanan  yang  ditelan),  yang
                              38
            hingga  sekarang  dikenal  sebagai  lima  jenis  makanan  yang  secara
            umum dianggap layak. Kelima bhojaniya adalah: 1) nasi, 2) rebusan
            dari campuran jali dan kacang-kacangan, 3) tepung jagung panggang,
            4) daging, 5) kue. Pancakhadaniyam diterjemahkan sebagai ‘wu jiaoshi’
            (yaitu lima jenis makanan yang dikunyah), yakni: 1) akar, 2) batang,
            3) daun, 4) bunga, 5) buah. Jika sudah menyantap makanan kelompok
            pertama  (pancabhojaniya),  tidaklah  bijak  menyantap  lagi  makanan
            kelompok kedua, khususnya bila tidak ada alasan untuk menambah.


            di sini, Yi Jing mengatakan tidak demikian.

            37  Misalnya Samyuktavastu, Buku X (Katalog Nanjio No. 1121), dan Patimokkha,
            Pacittiya 37, The Sacred Books of the East, Jilid XIII. Mengenai istilah ‘khadaniya’
            dan ‘bhojaniya,’ lihat A Dictionary of the Pali Language oleh Childers.

            38  Bahasa Tionghoa: 五 噉 食 (wu danshi), terjemahan lama adalah 五 正
            (wu zheng).


                                            151
   160   161   162   163   164   165   166   167   168   169   170