Page 167 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 167
Bab IX — Aturan Resepsi di Hari Uposatha
Minyak samin, minyak, susu, dan krim ditemukan di semua
wilayah. Makanan seperti kue-kue dan buah begitu berlimpah sehingga
sulit untuk disebutkan semuanya di sini. Bahkan para perumah
tangga pun jarang mengonsumsi lemak atau daging. Kebanyakan
daerah menghasilkan beras yang tidak lengket secara berlimpah.
Jawawut jarang ada, sedangkan beras ketan sama sekali tidak ada.
Ada melon manis. Tebu dan umbi-umbian berlimpah, namun mallow
yang dapat dimakan (tumbuhan yang bunganya berwarna ungu,
dadu atau putih serta daunnya bergetah) sangat jarang ditemukan.
Manjing (Brassica rapa, sejenis lobak Tiongkok, dengan akar putih
di bawah tanah) tumbuh dalam jumlah yang memadai dan ada dua
jenis: satu berbiji putih dan satunya berbiji hitam. Ini lalu dikenal
sebagai jiezi (biji moster) di Tiongkok. Minyak diekstrak dari biji ini
dan digunakan sebagai penyedap. Ini dilakukan di semua wilayah.
Daunnya dapat dijadikan sebagai sayuran, dan rasanya seperti
manjing. Namun akarnya keras, tidak seperti lobak Tiongkok. Bijinya
sedikit lebih besar dan tak dapat disebut ‘biji moster.’ Berubahnya
pertumbuhan tanaman ini dianggap seperti berubahnya pohon jeruk
menjadi semak berduri ketika dibawa ke utara Sungai Yangtze. 40
Sewaktu tinggal di Wihara Nalanda, saya mendiskusikan
hal ini dengan guru dhyana, Wu Xing, tetapi kami belum bisa
41
memastikannya dan tak dapat membedakan satu sama lain secara
tepat. Di kelima wilayah India, tidak ada yang mengonsumsi bawang
40 Yang dimaksud Yi Jing adalah bahwa biji moster India (sarshapa) lebih
besar dari yang ada di Tiongkok. Rasanya seperti lobak Tiongkok, tetapi
akarnya keras, berbeda dengan yang ada di Tiongkok, dan bahwa perbedaan
ini mungkin dipengaruhi oleh perbedaan tanah, seperti halnya pohon jeruk
berubah menjadi duri ketika dipindahkan dari Jiangnan (selatan Sungai
Yangtze) ke utara Sungai Yangtze.
41 Biksu dari Tiongkok yang Yi Jing temui di India, nama Sanskertanya
adalah Prajnadeva. Biografi tentang Prajnadeva ada dalam karya kedua Yi
Jing, Datang Xiyu Qiufa Gaoseng Zhuan (Memoirs of Eminent Priests Who Visited
India During the Tang Dynasty, Katalog Nanjio No. 1491). Lihat Memoirs of Yi Jing
oleh Chavannes.
153