Page 163 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 163
Bab IX — Aturan Resepsi di Hari Uposatha
ke Gridhrakuta (dengan kata lain: Buddha juga melakukan demikian)
sebagaimana dijelaskan secara lengkap dalam sutra-sutra. 35
Biksu harus membawa segenggam makanan ke hadapan biksu
senior (yakni Sthavira) dan berlutut, biksu senior lalu memercikkan
beberapa tetesan air dan mengucapkan doa berikut:
Melalui tindakan bajik yang kami lakukan, agar dengan murah
hati kami memberi manfaat untuk para preta, di mana setelah
mereka menyantap makanan ini, agar mereka terlahir di alam yang
menyenangkan setelah kematian.
Kebahagiaan seorang Bodhisattva yang dihasilkan dari tindakan-
tindakan bajiknya adalah tak terbatas bagaikan angkasa.
Dia yang memberikan manfaat kepada makhluk lain dapat
memperoleh hasil-hasil demikian (kebahagiaan seorang Bodhisattva);
dan kita hendaknya terus-menerus melakukan tindakan-tindakan
ini.
Setelah itu, makanan dibawa keluar dan diletakkan di tempat
tersembunyi seperti di hutan, semak, sungai, atau kolam, untuk
dipersembahkan kepada makhluk yang telah meninggal.
Di daerah yang terletak di Sungai Yangtze dan Sungai Huai (di
Tiongkok), orang-orang menyiapkan senampan makanan tambahan
pada setiap hari Uposatha. Kebiasaan ini adalah sama seperti di atas.
Setelah upacara selesai, tuan rumah (Danapati) membagikan kayu
pembersih gigi dan air bersih kepada para tamu. Cara membersihkan
adalah sama seperti yang dijelaskan dalam Bab V. Saat meninggalkan
tempat, para biksu undangan mengutarakan kata-kata: ‘Atas semua
tindakan bajik yang telah dilakukan, saya turut bermudita.’
35 Saya belum dapat menemukan poin ini dalam sutra.
149