Page 16 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 16

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


                 Masa Panini hanya dapat ditentukan secara hipotetis. Dikatakan
            Patanjali menyebut tentang Pushpamitra dalam karyanya, Mahabhasya,
            dan  juga  menurut  beberapa  manuskrip  Candragupta.  Candragupta
            adalah  pendiri  Dinasti  Maurya,  sedangkan  Pushpamitra  adalah
            dinasti pertama penerus Maurya. Karena pada suatu poin Patanjali
            menyiratkan jatuhnya Dinasti Maurya di tahun 178 Sebelum Masehi,
            maka diduga mestinya Patanjali hidup di sekitar masa itu. Dan tahun
            tersebut  tampaknya  sesuai  dengan  pernyataan  yang  terkandung
            dalam  Rajatarangini  (1148  Masehi),  bahwasanya  Mahabhashya,
            karya Panini, dikenal di Kashmir pada masa Raja Abhimanyu, pada
            pertengahan  abad  I  Sebelum  Masehi.  Karena  terdapat  serangkaian
            ahli gramatika penerus dari yang satu ke yang lain di masa antara
            Patanjali  dan  Panini,  ada  pendapat  yang  masuk  akal  bahwa  Panini
            tidak mungkin hidup di masa setelah abad IV Sebelum Masehi.


                 Namun  semua  ini  hanyalah  kronologi  yang  dibuat  dan  harus
            ditinggalkan  begitu  ada  fakta  yang  lebih  pasti.  Karena  itu,  benar
            adanya saat Prof. Weber dari Berlin, menyebut dan menekankan fakta
            bahwa Panini mengutip suatu abjad yang disebut Yavanani, yang oleh
            Weber dianggap bahasa Ionia atau Yunani. Beliau berpendapat abjad
            ini tidak mungkin dikenal sebelum invasi Alexander, dan karenanya
            tidaklah  mungkin  Panini  menulisnya  sebelum  tahun  320  Sebelum
            Masehi.


                 Kendati  Prof.  Boehtlingk  mempertahankan  pendapat  bahwa
            tulisan tersebut telah dikenal di India sebelum abad III, paling tidak
            untuk  tujuan  monumental,  beliau  tidak  memberi  inskripsi  berikut
            tahun  untuk  menyokong  pendapatnya,  apalagi  bukti  bahwa  abjad
            yang  tak  dikenal  ini  disebut  Yavanani.  Kita  tak  dapat  menyangkal
            bahwa pengetahuan mengenai tulisan abjad mungkin telah mencapai
            India sebelum masa Alexander; atau bahwa Yavanani berarti bahasa
            Ionia atau Yunani. Tak seorang pun menganggap abjad India berasal
            langsung dari huruf-huruf Yunani di masa Alexander. Semua penulis
            yang berwewenang menganggap abjad India bersumber dari bahasa
            Semit  atau  Arab.  Bahkan  inskripsi-inskripsi  bahasa  Semit  (Fenisia)



                                            2
   11   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21