Page 183 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 183

Bab X — Makanan dan Pakaian yang Dibutuhkan


            namun itu pasti bukanlah arti yang dimaksud oleh para pendahulu
            yang berwewenang.

                 Kain  untuk  membayar  biaya  pengobatan  yang  diperkenankan
            oleh Buddha harus terbuat dari sutra yang panjangnya kira-kira 20
            kaki  atau  dari  sepotong  kain  utuh.  (Satu  pi  kira-kira  21-½  yard  di
            Jepang). Jatuh sakit bisa terjadi mendadak dan sarana untuk mendapat
            obat secara cepat kadang sulit diperoleh.


                 Untuk  alasan  demikian,  kain  tambahan  ini  boleh  disimpan
            sebagai persiapan, dan karena ini diperlukan saat sakit, seorang biksu
            tidak boleh menggunakannya untuk tujuan lain. Dalam menjalankan
            praktik spiritual dan kebajikan, tujuan utamanya adalah pembebasan.
            Manusia  dapat  digolongkan  dalam  tiga  kelompok  berdasarkan
            kapasitas mereka, dan semuanya tak bisa hanya dibimbing dengan
            satu  cara.  Empat  aturan,   empat  tindakan,   dan  13  dhutanga
                                                                            59
                                                         58
                                      57
            dijalankan oleh mereka yang berkapasitas besar.
                 Memiliki  ruangan,  menerima  hadiah  dan  mempunyai  13
            keperluan – diperkenankan untuk biksu berkapasitas menengah atau
            mendasar. Dengan demikian, mereka yang tidak mempunyai banyak
            keinginan, terbebas dari bermanja diri dalam kemewahan dan mereka
            yang  benar-benar  membutuhkan  lebih  banyak,  tidak  menderita


            57   Empat aturan: 1) Pamsukulikanga, 2) Paindapatikanga, 3) Vrikshamulikanga;
            4) Putimutrabhaishajya. Mengenai poin 1, 2, dan 3, lihat 13 dhutanga di bawah,
            sedangkan untuk poin 4, lihat Bab XXIX halaman 282-283.

            58   Empat tindakan (tepat) dijabarkan dalam Mulasarvastivada-ekasatakarman,
            Bab I (diterjemahkan oleh Yi Jing, Katalog Nanjio No. 1131), yakni: 1) tidak
            membalas hujatan dengan hujatan, 2) tidak membalas kemarahan dengan
            kemarahan, 3) tidak membalas hinaan dengan hinaan, 4) tidak membalas
            pukulan dengan pukulan.
            59   Tiga belas dhutanga adalah praktik-praktik pertapaan, di mana dengan
            menjalankannya  seorang  biksu  akan  menumbuhkembangkan  banyak
            potensi  positif.  Kadang-kadang  disebut  ‘12’  dhutaguna,  lihat  tulisan
            Kasawara, Dharmasangraha LXIII.


                                            169
   178   179   180   181   182   183   184   185   186   187   188