Page 185 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 185
Bab X — Makanan dan Pakaian yang Dibutuhkan
Mengenai 101 kepemilikan (yang dibicarakan oleh tradisi
Nanshan, salah satu tradisi Vinaya di Tiongkok), itu tidak ada dalam
teks Vinaya keempat Nikaya.
Walaupun ‘101 kepemilikan’ disebut dalam beberapa sutra,
itu hanyalah untuk kondisi tertentu. Bahkan di rumah umat awam
yang kepemilikannya banyak, jumlah kepemilikan keluarga pun tak
sampai 50. Mungkinkah Putra dari Sakya, yang telah meninggalkan
keterikatan, memiliki lebih dari 100 barang? Apakah hal ini
diperkenankan atau tidak, dapat kita pastikan dengan menggunakan
akal sehat.
Kain sutra baik yang halus maupun kasar, dua-duanya
diperbolehkan oleh Buddha. Apa gunanya menetapkan aturan
melarang penggunaan kain sutra secara ketat? Larangan demikian
mungkin ditetapkan oleh sejumlah orang dengan maksud agar tidak
rumit, tetapi malah mempersulit. Empat Nikaya mengenai Vinaya
yang dijalankan di kelima wilayah India semua menyebut tentang
10. Abbhokasikangam (Skt. 露 處 住 (lu chu Tinggal di tempat yang
Abhyavakarika, 8) zhu) tidak punya naungan
atau tak beratap.
11. Sosanikangam (Skt. 屍 林 住 (shi lin Tinggal di kuburan atau
Smasanika, 10) zhu) tempat kremasi atau di
dekatnya.
12. Yathasantharikangam 隨 處 㘴 (sui chu Duduk di tempat duduk
(Skt. Yathasamstarika, 5) zuo) apa pun yang tersedia.
13. Nesajjikangam (Skt. 常 㘴 人 (chang Dalam posisi duduk
Naishadyika, 4) zuo ren) meskipun saat tidur
(tidak berbaring).
Saya juga mencantumkan istilah Palinya karena nomor dan urutan yang ada
dalam ulasan persis sama dengan teks Pali. Lihat istilah ‘dhutangam’ dalam
A Dictionary of the Pali Language oleh Childers. No. 4 and 6 tidak ada dalam
teks Sanskerta, tetapi ada tambahan sila baru yang disebut ‘Namatika,’ yaitu
‘pemakaian kain tebal dari wol.’ Lihat Cullavagga V dalam The Sacred Books of
the East, Jilid XX; Introduction to the History of Indian Buddhism oleh Burnouf;
dan Dharmasangraha.
171