Page 190 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 190

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


            ada  pelanggaran,  sebagaimana  dikatakan  di  awal   bahwa  ‘dengan
                                                             69
            membangun sikap, kebahagiaan seseorang akan meningkat.’

                 Menurut ajaran Vinaya, jika ladang jagung diolah oleh Sangha,
            sebagian  hasilnya  harus  dibagikan  kepada  pelayan  wihara  atau
            keluarga lainnya yang sesungguhnya mengerjakan ladang tersebut.
            Setiap hasil harus dibagi menjadi enam bagian, dan seperenamnya
            harus  dibebankan  kepada  Sangha.  Sangha  hanya  semata-mata
            menyediakan kerbau dan lahan untuk dikelola, selebihnya bukanlah
            tanggung  jawab  Sangha.  Kadang-kadang  pembagian  hasil  harus
            disesuaikan dengan musim.

                 Kebanyakan  wihara  di  India  mengikuti  kebiasaan  ini,  namun
            ada sejumlah orang yang sangat tamak dan mereka tidak membagi
            hasilnya, di mana para biksu sendiri mempekerjakan pelayan, laki-
            laki dan perempuan, dan mengawasi sendiri pelaksanaannya.

                 Mereka  yang  menjaga  sila  tidak  mengonsumsi  makanan  yang
            diberikan oleh orang-orang demikian, karena orang-orang tersebut
            melakukannya sendiri dan menyokong hidup mereka dengan ‘cara
            yang  keliru.’  Alasannya  adalah  dengan  mempekerjakan  pelayan
            secara paksa, dia cenderung berambisi, benih-benih mungkin menjadi
            rusak  dan  banyak  serangga  yang  terbunuh  saat  lahan  digarap.
            Makanan satu orang untuk sehari tak lebih dari satu sheng (prastha),
            lalu mengapa memikul begitu banyak tindakan negatif saat berusaha
            mendapatkannya?


                 Oleh  karena  itu,  orang  yang  jujur  tidak  menyukai  pekerjaan
            berat seorang petani, dan selamanya menghindari pekerjaan tersebut
            (secara  harfiah:  menolak  dan  menghindarinya  selamanya)  dengan
            membawa sebuah kendi dan mangkuk patta.

                 Dia  duduk  bermeditasi  di  suatu  tempat  di  hutan  yang  sunyi,
            hidup  bahagia  ditemani  burung  dan  rusa;  bebas  dari  pengejaran

            69  Tidak begitu jelas. Dalam teks Yi Jing tertera 始 日 (shi ri).


                                            176
   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194   195