Page 193 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 193
Bab X — Makanan dan Pakaian yang Dibutuhkan
beserta dua orang yang terlibat mengakuinya. Walaupun dia tidak
melakukan tindakan kriminal, tetapi karena malu, dia mengundurkan
diri (dari Sangha), dan meninggalkan wihara untuk selamanya. Guru
penahbisnya meminta orang lain untuk mengirimkan pakaiannya
(yang tertinggal). Demikianlah, semua biksu mengikuti aturan yang
ada, tanpa merepotkan kantor pengadilan. Ketika wanita datang ke
wihara, mereka tak pernah langsung menuju tempat tinggal (para
biksu), tetapi mereka hanya berbicara sebentar dengan para biksu
di koridor dan setelah itu mereka pergi. Saat itu ada seorang biksu
bernama Heluohuluomidaluo (Rahulamitra) di wihara tersebut.
72
Waktu itu beliau berumur 30 tahun. Tingkah lakunya sangat terpuji
dan kemashyurannya luar biasa. Setiap hari beliau membaca Sutra
Ratnakuta yang berisi 700 gatha. Beliau tidak saja menguasai Tripitaka,
73
tapi juga fasih dalam literatur sekuler mengenai empat pengetahuan.
Beliau diangkat sebagai kepala para biksu di wilayah timur India.
74
Sejak ditahbiskan, beliau tak pernah bertatap muka secara langsung
dengan wanita, kecuali saat ibu atau saudara perempuannya datang
mengunjunginya, yang beliau temui di luar (kamarnya). Pernah saya
bertanya kepadanya alasannya, padahal tidak ada aturan demikian.
Beliau menjawab: ‘Diri saya diliputi keterikatan indrawi, dan tanpa
72 Rahulamitra yang dimaksud adalah Rahulaka di mana tulisannya terdapat
dalam Subhasitavali oleh Vallabhadeva, dan dalam Sarngadharapaddhati. Gatha-
gatha tersebut adalah sebagai berikut (lihat Subhashitavali oleh Peterson):
I. Subhasitavali: Yah kurute parayoshitsangam
Vanchati yasca dhanam parakiyam
Yasca sada guruvriddhavimani
Tasya sukham na paratra na ceha.
II. Sarngadharapaddhati: Unnidrakandaladalantaraliyamana –
Gunjanmadandhamadhupanchitameghakale;
Svapnespi yah pravasati pravihaya kantam
Tasmai vishawarahitaya namo vrishaya.
73 Dua terjemahan atas sutra ini terdapat dalam Chinese Collection: satu antara
tahun 25-220 Masehi, dan satunya lagi, 589-618 Masehi (Katalog Nanjio No.
251 dan 51).
74 Teks menyebut ‘Aryadesa Timur.’
179