Page 196 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 196

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


            lima ketakutan  yang berbahaya dan dengan demikian merealisasi
                           77
            Delapan Jalan Arya yang penuh kedamaian.  Lalu, apakah tepat, bila
                                                      78
            kita  terlibat  dalam  urusan-urusan  duniawi  dan  sekali  lagi  terjebak
            dalam jaring (tindakan negatif)?


                 Jika  kita  berperilaku  seperti  itu,  keinginan  untuk  merealisasi
            Kedamaian  Sempurna  (Nirvana)  tak  akan  pernah  terwujud.  Malah
            dapat  dikatakan  kita  bertindak  bertentangan  dengan  pembebasan
            (moksha),  dan  tidak  mengikuti  jalan  yang  menghantarkan  pada
            Nirvana. Adalah masuk akal jika kita hidup dengan mempraktikkan 12
            dhutanga dan hanya memiliki ke-13 keperluan, sesuai dengan kondisi.
            Pengaruh  karma  hendaknya  ditanggulangi;  manfaat-manfaat  besar
            yang diberikan oleh guru kita, Sangha, dan orang tua kita, hendaknya
            dibalas budinya, dan welas asih mendalam dari para dewa, naga, atau
            para  penguasa,  hendaknya  dibalas.  Berperilaku  demikian  berarti
            mengikuti teladan Penakluk manusia yang liar bagaikan kuda (yaitu:
            Buddha) dan menjalankan Vinaya secara tepat. Dengan demikian saya
            telah menjelaskan cara hidup seorang biksu, dan membahas praktik-
            praktik (di Tiongkok dan India). Agar semua orang yang bajik tidak
            merasa pembahasan saya terlalu membosankan!


                 Perbedaan  di  antara  keempat  Nikaya  (tradisi)  terletak
            pada  perbedaan  mengenakan  jubah  bawah  (nivasana).  Dalam
            Mulasarvastivada-nikaya,  kedua  sisi  jubah  bawah  ditarik  ke  atas
            (kedua ujung ditarik dengan pengikat pinggang dan diikat di sana),
            sedangkan  menurut  Mahasanghikanikaya,  jubah  bawah  sebelah
            kanan  ditarik  ke  sisi  kiri  dan  diikat  dengan  kencang  (di  bawah
            pengikat  pinggang)  sehingga  tidak  melorot.  Tata  cara  memakai
            jubah  bawah  menurut  Mahasanghikanikaya  adalah  hampir  sama
            dengan cara para wanita berpakaian di India. Aturan (mengenakan
            jubah  bawah)  menurut  Sthaviranikaya  dan  Sammitinikaya  adalah

            77  Lima ketakutan adalah: 1) cara hidup yang tidak baik, 2) nama buruk, 3)
            kematian, (4) terlahir di alam rendah misalnya sebagai hewan, dan lainnya,
            (5) pengaruh duniawi.
            78  Buddhism oleh Prof. Rhys Davids; Buddha oleh Oldenberg.


                                            182
   191   192   193   194   195   196   197   198   199   200   201