Page 195 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 195
Bab X — Makanan dan Pakaian yang Dibutuhkan
benar buta (mengenai hal ini). Seandainya saya tidak datang ke India,
bagaimana saya bisa menyaksikan perilaku yang tepat seperti ini!’
Apa yang dijelaskan di atas sebagian adalah tata cara di
wihara, sebagian lainnya khusus untuk praktik pengentasan diri,
dan selebihnya dapat ditemukan dalam Vinaya, di mana hal-hal
tersebut sangat penting untuk dijalankan di masa yang jauh (dari
zaman Buddha). Semua ini adalah tata cara di Wihara Baluohe di
75
Tamralipti.
Tata cara di Wihara Nalanda malah lebih ketat lagi dikarenakan
banyaknya orang yang tinggal di sana, melebihi 3.000 orang.
76
Lahannya meliputi lebih dari 200 desa. Lahan tersebut diberikan
(kepada wihara) oleh raja-raja selama banyak generasi. Dengan
demikian ajaran terus berkembang, di mana Vinaya (dijalankan
dengan ketat).
Di India, saya tak pernah melihat kebiasaan sebagaimana (di
Tiongkok), yakni (dalam memutuskan urusan wihara), para pejabat
biasa mempunyai tempat duduk khusus dalam pertemuan, dan para
biksu terkait hadir berderet, berteriak dan bertengkar mulut, atau
berbohong serta merendahkan satu sama lain, seperti layaknya umat
awam. Para biksu bergegas kesana-kemari mengantar pejabat yang
akan pulang dan menyambut pejabat baru yang tiba. Bila hasil inspeksi
atau pemeriksaan oleh pejabat baru tidak memenuhi syarat, biksu-
biksu lalu mengunjungi kediaman pejabat dan meminta bantuan
(yang sama) seperti kepada anak buahnya (sedemikian tergesa-gesa
hingga) mereka luput menanyakan kabar pejabat tersebut.
Lalu untuk apa kita ber-pabbaja (meninggalkan rumah)? Karena
kita ingin meninggalkan urusan-urusan duniawi agar bebas dari
75 Barahat atau Varaha?
76 Dalam Bab XXXII, tertera 3.000 orang (bukan 5.000), sementara dalam
Datang Xiyu Qiufa Gaoseng Zhuan tertera 3.500 orang (lihat Memoirs of Yi Jing
oleh Chavannes).
181