Page 198 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 198
Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan
rendah hanya memiliki sepotong kain linen. Hanya biksu pengembara
yang memiliki tiga jubah dan enam kebutuhan, sementara biksu yang
membutuhkan lebih banyak (secara harfiah: bermanja diri dalam
kemewahan) dapat menggunakan ke-13 keperluan. Sebenarnya para
biksu tidak diperkenankan mengenakan jubah berlengan atau yang
bagian punggung jubah dijahit menyatu, tetapi kenyataannya mereka
mengikuti kebiasaan di Tiongkok, dan secara keliru mengatakan
mereka mengikuti kebiasaan di India. Sekarang secara singkat, saya
akan menjelaskan tentang orang-orang dan pakaian di Jambudvipa
serta di semua pulau terpencil. Dari Mahabodhi ke arah timur
menuju Linyi (yaitu Champa) terdapat 20 daerah yang membentang
sejauh perbatasan selatan Guanzhou (di Annam). Jika berlanjut ke
arah tenggara, kita sampai di laut dan di sebelah utara, batasnya
adalah Kasmira. Ada lebih dari 10 daerah (pulau) di Lautan Selatan,
ditambah lagi Pulau Simhala (Sri Lanka). Di semua daerah tersebut,
orang-orang memakai sarung (Skt. kambala), yakni kain lebar linen
yang panjangnya delapan kaki, tanpa pengikat pinggang serta tidak
dipotong maupun dijahit, tetapi hanya dililitkan di pinggang untuk
menutupi tubuh bagian bawah.
Selain di India, ada daerah orang-orang Parasa (Persia) dan
Tajik (secara umum dikenal Arab), di mana mereka mengenakan
baju dan celana panjang. Di negeri orang-orang telanjang (Kepulauan
Nicobar) mereka sama sekali tidak mengenakan pakaian; baik para
pria maupun wanita semuanya telanjang. Dari Kasmira hingga
semua daerah Mongolia, seperti Suli, Tibet, dan daerah suku Turki,
kebiasaan mereka sangat mirip satu sama lain; orang-orang di daerah
ini tidak memakai sarung (Skt. kambala) tetapi mengenakan wol atau
kulit, dan sangat sedikit yang kadang-kadang mengenakan karpasa
(yaitu katun). Karena daerah-daerah ini beriklim dingin, orang-orang
selalu mengenakan baju dan celana panjang. Di antara daerah-daerah
ini – daerah orang Parasa, negeri orang-orang telanjang, Tibet,
81
81 Tahun 632 Masehi, raja Buddhis pertama Tibet mengirim utusan ke India
untuk mendapatkan kitab-kitab Buddhis. Yi Jing berada di luar negeri antara
tahun 671-695 Masehi, dan beliau mengatakan bahwa di daerah tersebut
184