Page 186 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 186

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


            penggunaan (pakaian sutra). Mengapa kita menolak kain sutra yang
            mudah  diperoleh  dan  mencari  kain  linen  halus  yang  sulit  didapat?
            Bukankah  ini  malah  menciptakan  rintangan?  Aturan  demikian  bisa
            dikatakan aturan yang dipaksakan, yang tak pernah ditetapkan (oleh
            Buddha).


                 Akibatnya,  murid-murid  yang  tertarik  pada  Vinaya  menjadi
            sombong dan meremehkan orang lain (yang menggunakan kain sutra).
            Orang-orang yang kurang tertarik dan tidak begitu terikat, merasa
            tidak  nyaman  dan  berkata:  ‘Bagaimana  bisa  mereka  menganggap
            penyangkalan diri sebagai sesuatu yang membantu praktik spiritual?’
            Jika  (menolak  untuk  menggunakan  kain  sutra)  karena  dilandasi
            welas  asih,  merasa  bahwa  kain  sutra  diperoleh  dengan  menyakiti
            makhluk  lain  –  maka  cukup  beralasan  jika  mereka  menghindari
            penggunaan sutra karena rasa welas asih terhadap makhluk hidup.
            Sudahlah:  pakaian  yang  dikenakan  dan  makanan  yang  disantap
            dalam kebanyakan kasus memang merugikan makhluk lain. Cacing
            tanah  (yang  mungkin  terinjak  saat  berjalan)  tak  pernah  mereka
            pikirkan,  lalu  mengapa  ulat  sutra  sendiri  begitu  dipermasalahkan?
            Jika seseorang berusaha melindungi setiap makhluk, mungkin tidak
            ada cara untuk menyokong hidup dan dia harus mengakhiri hidupnya
            tanpa  alasan.  Pertimbangan  secara  seksama  menunjukkan  bahwa
            praktik demikian tidaklah tepat.


                 Sebagian  orang  tidak  makan  minyak  samin  atau  krim,  tidak
            memakai sepatu kulit, dan tidak mengenakan kain sutra atau katun.
            Orang-orang demikian dapat dianggap satu kelompok dengan mereka
            yang disebut di atas.


                 Lalu mengenai pembunuhan. Jika satu makhluk dibunuh secara
            sengaja, maka akan ada akibatnya. Namun jika tak disengaja, itu tidak
            melanggar  sebagaimana  Buddha  katakan.  Ada  tiga  jenis  daging
                                                                            60
            murni  yang  boleh  dimakan  tanpa  melanggar.  Jika  motivasi  dari


            60  Lihat Bab IX halaman 156, catatan kaki 46.


                                            172
   181   182   183   184   185   186   187   188   189   190   191