Page 235 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 235
Bab XVIII — Tentang Buang Air Besar
pelanggaran karena tidak mematuhi ajaran beliau. Aturan-aturan
sebagaimana di atas tak pernah diperkenalkan ke Tiongkok.
Meskipun jika diajarkan, orang-orang tidak akan menyukainya, dan
mereka akan berkata, ‘Dalam ajaran shunyata sebagaimana menurut
Mahayana, apanya yang murni dan apanya yang tidak murni?
Internalmu sendiri sudah utuh, lalu apa gunanya murni secara
eksternal?’ Sesungguhnya mereka tidak tahu bahwa dengan berpikir
demikian, mereka mengabaikan ajaran Buddha, dan salah mengerti
tentang maksud agung Buddha.
Pelanggaran terjadi baik bagi pihak yang memberikan
penghormatan maupun yang menerima penghormatan. Para dewa
dan makhluk halus pun merasa muak dengan cara kita berpakaian
dan menyantap makanan.
Jika seseorang tidak membersihkan dan memurnikan diri, orang-
orang di lima wilayah India akan menertawakannya; dan orang seperti
itu akan dipergunjingkan ke mana pun dia pergi. Orang-orang yang
dipercayakan untuk meneruskan ajaran, hendaknya meneruskan apa
yang diajarkan (Buddha). Karena kita telah berpaling dari kesenangan
indrawi, ber-pabbaja meninggalkan rumah, kita harus mengikuti
setiap kata dari Guru Sakya, Buddha. Bagaimana kita bisa memandang
isi Vinaya dengan sebelah mata? Meskipun kalian tidak memercayai
hal-hal tersebut, kalian harus berusaha mengikutinya. Setelah lima
atau enam hari, kalian akan mengetahui kekeliruan karena tidak
membersihkan diri.
Di musim dingin seseorang boleh menggunakan air hangat
sedangkan di ketiga musim lainnya dia dapat menggunakan apa pun
yang dikehendaki. Tetapi penggunaan bejana kecil (untuk menyimpan
air) dan kain (untuk menyeka tubuh) tidak sesuai dengan teks Vinaya.
Sejumlah orang mengulum air di dalam mulut dan keluar dari kamar
kecil, ini juga tidak sesuai dengan aturan membersihkan diri.
221