Page 239 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 239

BAB XIX
                             TATA CARA PENAHBISAN









            MENGENAI  upacara  masuknya  seseorang  menjadi  anggota  Sangha
            (secara  harfiah:  ‘meninggalkan  rumah’)  sebagaimana  dijalankan
            di  India,  ada  aturan-aturan  mendetail  yang  semuanya  dibuat  oleh
            Muni  (Buddha),  sebagaimana  dapat  dilihat  dalam  Mulasarvastivada-
            nikaya-ekasatakarman ;  tetapi  di  sini  saya  akan  mengutip  secara
                                127
            singkat beberapa poin saja.  Siapa pun yang pikirannya (mengarah
                                      128
            kepada kehidupan religius) dan ingin menjadi seorang biksu (secara
            harfiah:  ‘tak  berumah’),  dia  dapat  mendatangi  seorang  guru  atas
            keinginannya sendiri dan memberitahukannya. Melalui cara tertentu
            atau cara lainnya, guru menyelidik apakah ada halangan untuk itu,
            misalnya  apakah  kandidat  melakukan  tindakan  negatif  yang  berat
            seperti  membunuh  ayah,  membunuh  ibu,  dan  sebagainya.  Jika
            tidak  ada  halangan  seperti  itu,  beliau  memperkenankan  apa  yang
            dimohon, dan menerimanya (sebagai calon anggota Sangha). Setelah
            menerimanya,  guru  memberikan  waktu  10  hari  atau  sebulan,  dan
            kemudian memberikannya lima sila.  129


            127  Yakni Katalog Nanjio No. 1131.
            128  Bahasa Tionghoa: 略 指 方 隅 (luo zhi fang yu), di mana secara harfiah
            artinya ‘secara sekilas menunjukkan kotak dan sudut.’

            129  Dalam  teks  Yi  Jing  tertera  學  處 (xue  chu).  Kata  aslinya  adalah
            sikshapadam. Siksha artinya praktik atau latihan. Padam bisa berarti ‘kata-kata’
            atau ‘jalan.’ Kelima dan kesepuluh sikshapada adalah identik dengan kelima
            dan kesepuluh sila. Lima sila adalah ajaran mendasar Buddha yang diketahui
            secara luas, yaitu ‘tidak membunuh, tidak mencuri, tidak berkata bohong,
            tidak  melakukan  hubungan  seksual  yang  keliru,  dan  tidak  mengonsumsi
            makanan  atau  minuman  yang  mengakibatkan  kesadaran  melemah.’
            Lihat istilah ‘sikkha’ dan ‘silam’ dalam A Dictionary of the Pali Language oleh
            Childers.


                                            225
   234   235   236   237   238   239   240   241   242   243   244