Page 243 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 243
Bab XIX — Tata Cara Penahbisan
anggota Sangha tetapi tidak menerima 10 sila hanyalah memiliki
tempat sementara. Bagaimana dia dapat mempertahankan status
ini dan membuatnya permanen (secara harfiah: jangka waktu yang
panjang)?’
Di Tiongkok, seorang yang ingin menjadi anggota Sangha
mendaftar secara resmi di kantor pendaftaran. Setelah mencukur
rambut, dia (hanya) untuk sementara mengandalkan seorang guru,
di mana guru tersebut tidak merasa bertanggung jawab untuk
memberikan satu sila pun. Sang murid sendiri pun tidak meminta
untuk diberikan 10 sila.
Sebelum berlanjut ke upasampada, sang murid pun berbuat
kekeliruan – bertindak sesuka hati. Pada hari upasampada, dia
diminta untuk pergi ke Bodhimandala tanpa mengetahui tata cara
sebagaimana mestinya dalam Vinaya. Bagaimana dia tahu cara
bersikap pada saat upacara? Ini bukanlah cara menjaga ajaran. Orang
seperti itu sepenuhnya tak layak menjadi biksu yang menetap. Tidak
heran jika dia menjadi benalu, tak layak menerima pemberian orang
lain. Mestinya dia bertindak sesuai ajaran untuk membantu orang
lain maupun dirinya sendiri. Mereka yang mendaftar di kantor
pendaftaran, sebelumnya haruslah memohon kepada seorang guru.
Guru harus menanyakan apakah ada kesulitan (yang mungkin
merupakan rintangan), dan jika kandidat bebas dari kondisi yang
135
merintangi dan dianggap layak (secara harfiah: murni dan bersih),
guru harus memberikan kepadanya lima sila. Setelah kepala kandidat
dicukur, guru harus membekalinya dengan jubah sederhana (pata),
dan pada saat yang sama memberikannya 10 sila.
Ketika seorang sramanera telah menguasai semua upacara
keagamaan dan cukup usia sebagaimana dipersyaratkan, jika dia
136
berniat menerima upasampada; dan setelah melihat keinginan dan
135 Yakni diskualifikasi untuk menerima penahbisan, Mahavagga I.
136 Menurut Kasyapa, minimal berusia 20 tahun, Mahavagga I.
229