Page 247 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 247

Bab XIX — Tata Cara Penahbisan


            adalah musim panjang, yaitu dari hari ke-17, bulan enam hingga hari
            ke-15, bulan sembilan. Ini adalah pembagian dalam setahun menurut
            Vinaya,  sebagaimana  diajarkan  Buddha.  Jelas  ada  makna  yang
            mendalam dalam pembagian menurut sistem ini.


                 Di  wilayah  yang  berbeda-beda,  ada  yang  dibagi  menjadi  tiga
            musim,   empat  musim,   atau  enam  musim,   di  mana  hal  ini
                                     144
                                                          145
                   143
            disebut  dalam  karya  lain.   Di  India  dan  di  pulau-pulau  Lautan
                                      146
            Selatan,  ketika  para  biksu  bertemu  satu  sama  lain  untuk  pertama
            kalinya,  mereka  bertanya:  ‘Bhante,  berapa  retret  musim  hujan
            (varsha)  yang  telah  Bhante  lalui?’  Orang  yang  ditanya  menjawab:
            ‘Sekian  banyak.’  Jika  mereka  telah  melewati  retret  musim  hujan
            yang sama banyaknya, pertanyaan berikut adalah pada musim apa
            dia ditahbiskan. Jika ternyata sama-sama ditahbiskan di musim yang
            sama,  penanya  lebih  lanjut  menanyakan  berapa  hari  yang  masih
            tersisa  di  musim  itu.  Jika  jumlah  hari  juga  sama,  dia  menanyakan
            apakah  ditahbiskan  sebelum  bersantap  atau  setelahnya  di  hari
            itu.  Jika  keduanya  sama-sama  ditahbiskan  sebelum  tengah  hari  di
            hari yang sama, maka dia menanyakan panjang bayangan, dan jika
            panjang bayangan berbeda, maka dapat ditentukan siapa yang lebih


            143  Secara umum dibagi menjadi tiga musim: musim dingin, musim semi,
            dan musim panas. Kasyapa menghubungkan masing-masing musim dengan
            penanggalan Tionghoa sebagai berikut: musim dingin dari hari ke-15, bulan
            delapan  hingga  hari  ke-15,  bulan  dua  belas;  musim  semi  dari  hari  ke-16,
            bulan dua belas hingga hari ke-15, bulan empat; musim panas dari hari ke-
            16, bulan empat hingga hari ke-15, bulan delapan.
            144  Keempat musim tersebut dijelaskan oleh Xuan Zang (Memoires of Xuan
            Zang oleh Julien).

            145  Keenam musim juga dijelaskan oleh Xuan Zang (Memoires of Xuan Zang
            oleh Julien). Yakni: 1. Sisirah (musim mencair), 2. Vasantah (musim semi), 3.
            Grishmah (musim panas), 4. Varshah (musim hujan), 5. Sarat (musim panen),
            6. Hemantah (musim dingin). Lihat Rig-veda, Edisi II, Jilid IV, oleh Prof. Max
            Müller.

            146  Yang beliau maksud dengan ‘karya lain’ mungkin tulisan Xuan Zang,
            Xiyu Ji, paling tidak menurut Kasyapa.


                                            233
   242   243   244   245   246   247   248   249   250   251   252