Page 241 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 241
Bab XIX — Tata Cara Penahbisan
kedua belas aturan berikut bukanlah pelanggaran; sementara untuk
sikshamana (wanita), ada penyesuaian mengenai aturan. Lalu apakah
ke-12 aturan tersebut?
1. Harus membedakan antara jubah yang sesuai aturan dan
yang tidak (Nissaggiya 1-10).
2. Tidak tidur tanpa pakaian.
3. Tidak menyentuh api (mungkin Pacittiya 56).
132
4. Tidak makan terlalu banyak (Pacittiya 35, 36, dan 34).
5. Tidak menyakiti makhluk hidup mana pun (Pacittiya 61).
6. Tidak mencemari rerumputan hijau (Pacittiya 11 dan 20).
7. Tidak sembarangan memanjat pohon yang tinggi (kecuali
dalam keadaan darurat).
8. Tidak mengenakan perhiasan (Pacittiya 84; Nissaggiya 18 dan
19).
9. Tidak menyantap makanan yang tersisa (Pacittiya 38).
10. Tidak menggali lahan (Pacittiya 9).
11. Tidak menolak makanan yang diberikan.
12. Tidak merusak kecambah yang tumbuh.
Seorang sramanera dan sramaneri tidak harus menjalankan 12
aturan di atas, sedangkan seorang sikshamana (wanita) dianggap
melanggar bila mereka tidak menjalankan lima aturan terakhir
(nomor 8-12). Baik sramanera, sramaneri maupun sikshamana juga
harus menjalani retret musim hujan (varsha).
Enam aturan utama dan enam aturan sekunder (untuk wanita)
dijelaskan di bagian lain. Jika tidak melanggar aturan apa pun,
133
The Sacred Books of the East, Jilid XXXVI). Mengenai upacara pabbajja untuk
menjadi seorang sramanera dan upacara upasampada untuk menjadi seorang
biksu, lihat istilah-istilah tersebut dalam A Dictionary of the Pali Language oleh
Childers, dan Mahavagga I.
132 Menurut Kasyapa: menyalakan api di lahan terbuka.
133 Vinaya-sangraha, Bab XII (Katalog Nanjio No. 1127) memuat enam aturan
utama dan enam aturan sekunder untuk Sangha wanita.
227