Page 236 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 236
Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan
Tempat hunian para biksu hendaknya memiliki kamar kecil
yang bersih. Jika kita tak bisa menjaga kebersihan seorang sendiri,
yakinkan orang lain untuk sama-sama melakukannya. Tempat
bernaung disediakan untuk para biksu yang datang dari segala
penjuru, baik biksu biasa maupun guru besar. Biayanya haruslah
kecil. Demikianlah tindakan membersihkan diri dan itu bukanlah hal
yang sia-sia.
Siapkan sebuah bejana besar yang dapat menampung satu atau
dua shi butiran tanah liat dan letakkan di dekat kamar kecil. Untuk
menyimpan air, adalah diperkenankan menggunakan baskom
tembikar seandainya tidak ada kendi air yang tersedia di kamar
pribadi masing-masing. Baskom yang dipenuhi air hendaknya dibawa
ke dalam kamar kecil dan ditempatkan di suatu sudut, dan tubuh
dibersihkan dengan tangan kanan.
Di wilayah yang banyak curah hujan (Jiang dan Huai di Tiongkok),
tanahnya rendah, dan tembikar (Tiongkok) sering digunakan sebagai
kakus. Seseorang tidak diperkenankan membersihkan diri di tempat
yang sama; tempat untuk membersihkan diri harus dibuat terpisah,
dengan air yang senantiasa mengalir.
Wihara Baofu di Fenzhou, Lingyan di atas Gunung Tai, Yuquan
121
di kota Jing, Baita di Yangzhou – di semua wihara ini di Tiongkok,
kamar kecil dibuat sesuai dengan aturan yang tepat, kecuali
penyediaan air dan butiran tanah liat. Seandainya ada satu orang
yang diajarkan dan hal ini diperbaiki, praktiknya akan seperti di
Rajagriha. Ini adalah kekeliruan dari guru-guru terdahulu dan bukan
murid-murid belakangan. Butiran tanah liat dan air di kendi – yang
ditaruh di kamar kecil, haruslah diletakkan di tempat yang aman dan
cukup persediaannya.
121 Lihat Bab III halaman 123, catatan kaki 6.
222