Page 231 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 231
BAB XVII
SAAT YANG TEPAT UNTUK MEMBERI
PENGHORMATAN
CARA memberi penghormatan harus sesuai aturan, jika tidak, itu
sekadar menjatuhkan diri ke lantai. Oleh karena itu, Buddha berkata,
‘Ada dua kondisi yang tidak layak di mana seseorang seharusnya
tidak menerima penghormatan atau memberi penghormatan kepada
orang lain.’
Jika bertentangan dengan ajaran, setiap penghormatan
merupakan pelanggaran akibat kelalaian. Lalu apakah kedua kondisi
yang tidak layak tersebut?
Pertama-tama, ketidakmurnian sehubungan dengan makan
dan minum. Setelah menyantap apa pun atau bahkan sehabis
menelan obat, seseorang tidak layak diberi penghormatan sebelum
dia membersihkan mulut dan mencuci tangannya. Bahkan
seseorang yang meminum sirup, air, teh, atau air madu, atau setelah
mengonsumsi minyak samin atau gula cair, juga tidak layak sebelum
dia membersihkan dirinya.
Kedua, ketidakmurnian sehabis dari kamar kecil. Sehabis dari
kamar kecil, seseorang harus membersihkan tubuh, tangan, dan
mulut. Demikian juga ketika tubuh atau pakaiannya menjadi kotor
karena terkena air liur, maupun lendir dan ingus. Ketidakmurnian
karena tidak menggunakan kayu pembersih gigi di pagi hari juga
termasuk di sini.
Saat para biksu berkumpul atau pada hari Uposatha, jika seseorang
tidak murni, dia hendaknya hanya beranjali. Beranjali artinya
memberi hormat, dan oleh karena itu, dia tak perlu bernamaskara.
217