Page 253 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 253

Bab XIX — Tata Cara Penahbisan


                 Oleh karena itu, dikatakan dalam suatu sastra: ‘Kala Mahasimha
            menutup mata, semua saksi juga pergi satu per satu. Dunia semakin
            tercemar  oleh  klesha  (gejolak  pikiran  atau  emosi  yang  membuat
            seseorang terulak-ulak). Kita harus mengandalkan diri sendiri tanpa
            bertentangan (dengan aturan Vinaya).’


                 Semua orang yang bajik harus ikut serta melestarikan Dharma.
            Jika  kalian  lalai  dan  malas,  membiarkan  kecenderungan  manusia
            mendominasi,  bagaimana  dengan  manusia  dan  para  dewa  yang
            mengandalkan kalian sebagai pembimbing kalian?

                 Dikatakan  dalam  Vinaya:  ‘Selama  ada  Karmacarya  (pemegang
            Vinaya),  ajaran  saya  tak  akan  punah.  Jika  tidak  ada  yang  menjaga
            dan menjalankan Vinaya, ajaran saya akan berakhir.’ Juga dikatakan:
            ‘Selama  sila  dijalankan,  saya  tetap  ada.’  Ini  bukan  omong  kosong,
            tetapi bermakna dalam, oleh karena itu, kata-kata ini harus dihormati
            sebagaimana mestinya. Sekali lagi saya ungkapkan dalam gatha:
                 Bayangan  Guru  Agung  telah  memudar  dan  para  pemimpin
                 Dharma telah wafat.
                 Para Tirthika berdiri tegak bagaikan gunung, sementara bukit
                 kecil kebajikan sedang menuju kehancuran.


                 Melestarikan  Cahaya  Ajaran  Buddha  yang  bagaikan  mentari
            memang  adalah  tugas  orang-orang  bajik  dan  para  bijaksana.
            Jika  seseorang  mengikuti  jalan  yang  picik,  bagaimana  dia  dapat
            mengajarkan  marga  agung?  Untungnya,  (Dharma  bajik)  telah
            diturunkan  kepada  orang-orang  yang  memiliki  ketajaman  pikiran,
            yang secara tekun menyebarluaskannya.


                 Semoga  kita  meneruskan  dan  menyebarkan  Dharma  tanpa
            mencemarkannya,  tetapi  membuatnya  semakin  semerbak  hingga
            akhir masa. Apa yang dimaksud dengan ‘membuat Dharma semakin
            semerbak?’ Yakni: menggelorakan gelombang Samudra Sila. Dengan
            demikian, ajaran Buddha tak akan hancur meskipun sudah mendekati
            akhirnya, dan praktik Dharma tidaklah keliru meskipun kebanyakan



                                            239
   248   249   250   251   252   253   254   255   256   257   258