Page 299 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 299

BAB XXX
              PRADAKSINA (MENGITARI OBJEK PENGHORMATAN
                                SEARAH JARUM JAM)







            ‘BERJALAN mengitari objek penghormatan searah jarum jam’ dalam
            bahasa Sanskerta disebut pradakshina. Awalan ‘pra’ memiliki banyak
            arti;  dan  di  sini,  awalan  ini  berarti  ‘berjalan  mengitari.’  Dakshina
            berarti  ‘kanan,’  dan  secara  umum  mengindikasikan  sesuatu  yang
            dihormati dan memudahkan. Alhasil, mereka (orang India) menyebut
            tangan kanan ‘dakshina,’ menyiratkan bahwa mengikuti arah kanan
            adalah sesuatu yang dihormati dan memudahkan. Dengan demikian,
            kata ini cocok untuk upacara berjalan mengitari. Dakshina (sebagai
            kata  benda  feminim)  juga  bisa  berarti  ‘pemberian,’  di  mana  ini
            artinya berbeda (secara signifikan) dengan apa yang disebut di atas,
            sebagaimana penjelasan saya sebelumnya (lihat Bab IX). Di seluruh
            lima wilayah India, orang-orang menyebut timur adalah ‘depan’ dan
            selatan  adalah  ‘kanan,’  walaupun  tidak  bisa  dikatakan  kiri  adalah
            utara, dan sebagainya.


                 Dalam sutra-sutra, kita menemukan istilah: ‘berjalan mengitari
            objek penghormatan tiga kali,’  namun adalah keliru jika ini semata-
                                         220
            mata diterjemahkan sebagai ‘berjalan mengitari sisi Buddha.’ Frase
            yang  ada  dalam  sutra-sutra:  ‘tiga  kali  berjalan  mengitari  searah
            jarum jam’ kiranya sudah cukup jelas. Ada satu lagi istilah yang lebih
            singkat: ‘seratus ribu kali berjalan mengitari,’ tanpa menyebut ‘searah
            jarum jam.’


                 Namun  ada  dua  keterangan:  berjalan  mengitari  dengan  bahu
            kanan di dalam lingkaran (searah jarum jam) atau berjalan mengitari
            dengan bahu kiri di dalam lingkaran (berlawanan dengan arah jarum


            220  Misalnya: Mahaparinibbana, Bab VI: padakkhinam katva.


                                            285
   294   295   296   297   298   299   300   301   302   303   304