Page 330 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 330

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


                                      BAB XXXIII
                PENGHORMATAN YANG TIDAK SESUAI ATURAN









            ADA  aturan  yang  berbeda-beda  sehubungan  dengan  memberi
            penghormatan.  Adalah  tepat  untuk  menjalankan  praktik  bakti
            enam kali sehari: tiga kali siang dan tiga kali malam, bernamaskara
            menggerakkan  tangan  dan  kaki  dengan  tekun,  atau  berdiam
            dengan  hening  di  ruangan  pribadi,  semata-mata  ber-pindapatta,
            menjalankan  dhutanga,   dan  mempraktikkan  sikap  berkecukupan.
                                  279
            Dan  adalah  tepat  hanya  mengenakan  ketiga  jubah  (tricivara),  serta
            tidak memiliki barang mewah apa pun; dia seharusnya mengarahkan
            pikiran  pada  Nirvana  (secara  harfiah:  ‘tidak  terlahir  kembali’)
            dengan membebaskan diri dari keterikatan indrawi. Tidaklah tepat
            menjalankan  aturan  dan  upacara  dengan  cara  yang  beraneka-
            ragam.  Juga  tidak  tepat  mengenakan  jubah  seorang  sramana  tetapi
            memberi hormat pada umat awam di tempat-tempat umum misalnya
            di  pasar.  Lihat  dan  periksalah  teks  Vinaya:  hal-hal  demikian  tidak
            diperkenankan.  Buddha  berkata:  ‘Hanya  ada  dua  kelompok  yang
            harus engkau hormati. Yang pertama adalah Triratna, dan yang kedua
            adalah biksu-biksu Sthavira.’  Ada sejumlah orang yang membawa
                                        280
            patung Buddha di jalan dengan tujuan mendapatkan uang, dengan
            demikian  mencemari  objek-objek  penghormatan  dengan  debu  dan
            kotoran.  Sebagian  orang  menekuk  badan  mereka,  melukai  wajah,
            melukai  sendi,  atau  kulit,  untuk  mendapatkan  mata  pencaharian,
            secara keliru mempertunjukkan (penyiksaan diri) seolah-olah demi



            279  Lihat  istilah  ini  dalam  A  Dictionary  of  the  Pali  Language  oleh  Childers.
            Tiga  belas  dhutanga  pastinya  praktik-praktik  pertapaan,  di  mana  dengan
            menjalankannya,  seorang  biksu  akan  menumbuhkembangkan  potensi-
            potensi positif.
            280  Lihat Bab XXIV halaman 252, catatan kaki 172.


                                            316
   325   326   327   328   329   330   331   332   333   334   335