Page 326 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 326

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


            menjadi satu. Jika diterjemahkan (ke bahasa Tionghoa), itu berjumlah
            lebih dari 10 gulung.  Tujuan menulis kisah-kisah kehidupan dalam
                                268
            bentuk  gatha  adalah  untuk  mengajarkan  pembebasan  universal
            dengan gaya tulisan yang indah, menyenangkan bagi orang banyak
            dan menarik bagi pembaca. Suatu ketika, Raja Siladitya,  yang sangat
                                                                269
            menyukai literatur, memberi perintah dengan mengatakan: ‘Engkau
            yang  menyukai  puisi,  bawalah  dan  tunjukkan  padaku  beberapa
            karyamu esok pagi.’ Ketika dikumpulkan, seluruhnya berjumlah 500
            jilid,  dan setelah diperiksa, ternyata kebanyakan adalah Jatakamala.
                 270
            Berdasarkan ini, kita dapat mengatakan bahwa Jatakamala merupakan
            tema  yang  paling  indah  (paling  favorit)  untuk  puisi-puisi  pujian.
            Di  10  pulau  lebih  di  Lautan  Selatan,  para  biksu  dan  umat  awam
            melafalkan  Jatakamala,  juga  gatha-gatha  tersebut  di  atas ;  namun
                                                                   271
            Jatakamala belum diterjemahkan ke bahasa Tionghoa.  Raja Siladitya
                                                              272
            menulis  dalam  bentuk  gatha  cerita  Bodhisattva  Jimutavahana,
                                                                            273
            268  Edisi  Prof.  Kerns  menyebut  1.340  gatha  dan  berisi  34  kisah  Jataka,
            sementara versi bahasa Tionghoa terdiri dari empat jilid yang hanya berisi
            14 kisah Jataka (Katalog Nanjio No. 1312). Adanya perbandingan antara teks
            Pali  dan  Tionghoa  sangat  diperlukan.  Ini  sudah  diterjemahkan  oleh  J.  S.
            Speyer (1895).

            269  Raja Siladitya dari Kanoj wafat menjelang akhir tahun 655 Masehi (bukan
            650 Masehi) pada periode Yonghui (650-655 Masehi). Lihat Life of Xuan Zang
            oleh Beal; Histoire de la Vie de Hiouen Thsang oleh Julien; dan ‘India, what can it
            teach us?’ oleh Prof. Max Müller.
            270  夾 (jia) berarti ‘dilipat di antara papan.’ Manuskrip berbahasa Sanskerta
            disimpan dengan bentuk demikian, bukan sloka sebagaimana menurut M.
            Fujishima.
            271  Yaitu  Kidung  Seratus  Lima  Puluh  Gatha,  Kidung  Empat  Ratus  Gatha,  dan
            Suhrillekha (Surat Kepada Seorang Sahabat).
            272  Itu  kemudian  diterjemahkan  tahun  960-1127  Masehi  (Katalog  Nanjio
            No. 1312). Masa hidup Aryasura belum diketahui secara pasti, tapi karena
            salah satu karya beliau diterjemahkan tahun 434 Masehi ke bahasa Tionghoa,
            maka masa beliau pasti sebelum itu.

            273  Tak  diragukan  lagi,  ini  adalah  drama  Buddhis,  Naganandam,  diedit
            tahun  1864  di  Kalkuta  oleh  Chandra  Ghosha,  dan  tahun  1893  di  Mumbai


                                            312
   321   322   323   324   325   326   327   328   329   330   331