Page 323 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 323

Bab XXXII — Upacara Pelafalan Doa



            menggunakan istilah ini untuk ‘Tiga yang Berharga’ yaitu Triratna. Dalam
            Nanhai  Ji  Gui  Neifa  Zhuan,  kata  ini  disebut  tujuh  kali:  dalam  dua  kasus
            maknanya jelas sedangkan dalam lima kasus, kita agak ragu apa yang beliau
            maksud. Di sini, istilah ini mestinya berarti Triratna (bukan arti lain) karena
            beliau sedang memaparkan ringkasan umum mengenai Suhrillekha dan kita
            bisa melihat bahwa bagian awal buku tersebut menyebut Tiga Permata yakni
            Buddha, Dharma dan Sangha. Lebih lanjut, dalam Bab XXXV halaman 345,
            konteks menunjukkan bahwa istilah ini merujuk pada Triratna. M. Fujishima
            menganggap itu merujuk pada Amitabha, Avalokitesvara dan Mahasthama
            (Journal Asiatique, November 1888), sebagaimana dikutip oleh Prof. Cowell
            (The Sacred Books of the East, Jilid XLIX). Tetapi diragukan apakah ketiga nama
            tersebut sudah dianggap tiga serangkai dan sudah menempati posisi penting
            di  masa  Arya  Nagarjuna  atau  Asvaghosha.  Amitabha  dan  Avalokitesvara
            memang  disebut  dalam  Suhrillekha  tetapi  Mahasthama  tidak.  Istilah  ‘Tiga
            yang  Dihormati’  digunakan  sekali  oleh  Fa  Xian  dalam  catatan  beliau  dan
            Prof. Legge secara tepat menerjemahkannya sebagai ‘Tiga yang Berharga,’
            begitu juga Beal dalam Suhrillekha.

            Setelah  tulisan  saya  di  atas,  saya  menemukan  suatu  bagian  yang  paling
            menggembirakan, yang mengonfirmasi pengertian saya dalam terjemahan
            Yi  Jing  mengenai  Mulasarvastivada-nikaya-ekasatakarman  (Katalog  Nanjio
            No. 1131; The New Japanese Edition of the Chinese Buddhist Books in the Bodleian
            Library, Japanese 65), sebagai berikut:
            a.  歸 依 佛 陀 兩 足 中 尊 (gui yi fo tuo liang zu zhong zun)
               Saya mengandalkan Buddha sebagai yang teragung di antara Makhluk
               Berkaki Dua.
            b. 歸 依 法 達 磨 離 欲 中 尊 (gui yi fa da mo li yu zhong zun)
               Saya mengandalkan Dharma sebagai yang teragung di antara semua hal
               yang menghantarkan pada keadaan viraga (‘tak lagi tergantung’).
            c. 歸 依 僧 伽 諸 衆 中 尊 (gui yi seng jia zhu zhong zhong zun)
               Saya  mengandalkan  Sangha  sebagai  yang  teragung  di  antara  semua
               perkumpulan.

            Konsep  yang  sama  terdapat  dalam  Dipavamsa  XI  di  mana  Raja  Asoka
            mengatakan:
               Buddho dakkhineyyan’ aggo
               Dhammo aggo viraginam
               Samgho ca punnakkhettaggo, tini agga sadevake.
            Artinya: Buddha adalah yang teragung di antara semua yang layak diberi
            persembahan;  Dharma  adalah  yang  teragung  di  antara  semua  hal  yang
            merujuk pada berakhirnya klesha; dan Sangha adalah lahan terbaik untuk


                                            309
   318   319   320   321   322   323   324   325   326   327   328