Page 320 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 320
Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan
seseorang dapat melafalkan kidung-kidung tersebut, dia berlanjut
mempelajari sutra-sutra lainnya. Tetapi literatur-literatur indah ini
belum dibawa ke Tiongkok. Banyak yang menulis ulasannya, juga
253
tidak sedikit yang mengikuti gaya tulisannya. Bodhisattva Jina
254
sendiri menulis sesuatu yang mirip. Beliau menambahkan satu gatha
pada masing-masing dari 150 gatha, sehingga semuanya menjadi 300
gatha, yang disebut kidung ‘Campuran’ (mungkin Samyukta-prasamsa).
Biksu yang terkemuka dari Taman Rusa, bernama Sakyadeva,
255
sekali lagi menambahkan satu gatha pada masing-masing gatha dari
Jina, sehingga semuanya berjumlah 450 (sloka), yang disebut kidung
‘Campuran Ganda.’
Semua penulis puisi spiritual menggunakan kidung-kidung
tersebut sebagai pedoman. Bodhisattva Nagarjuna menulis sepucuk
surat dalam bentuk gatha, yang disebut Suhrillekha, artinya ‘Surat
256
253 Yi Jing mengirim pulang terjemahan dari Kidung Seratus Lima Puluh
Gatha, bersama Nanhai Ji Gui Neifa Zhuan, sebagaimana dikatakan beliau di
akhir bab ini.
254 Mungkin yang dimaksud adalah ‘Gatha Samasya’ sebagaimana dugaan
M. Fujishima. Dalam teks Yi Jing tertera 和 (he), yang artinya ‘mengikuti
ritme.’
255 Mungkin bernama Sakradeva sebagaimana direkonstruksi oleh
M. Fujishima, tapi kemungkinan besar adalah Sakyadeva sebagaimana
transkripsi Yi Jing, di mana secara umum Yi Jing sangat ketat mengenai istilah
Sanskerta. Yi Jing sepertinya tak akan menggunakan kata yang sama untuk
Sakya dan Sakra sebagaimana dilakukan para penerjemah dulu. Lihat ‘India,
what can it teach us?’ pada catatan mengenai ‘Renaissance.’ Dalam ulasannya,
Kasyapa juga merujuk pada Sakyadeva.
256 Ini adalah puisi Arya Nagarjuna yang terkenal. Ada satu terjemahan
berbahasa Tibet dan tiga terjemahan berbahasa Tionghoa. Versi terjemahan
bahasa Tibet masanya tidak diketahui secara pasti, sementara versi
terjemahan bahasa Tionghoa masanya dapat dipastikan. Ketiga terjemahan
bahasa Tionghoa tersebut adalah: terjemahan pertama tahun 431 Masehi
oleh Gunavarman (Katalog Nanjio No. 1464); terjemahan kedua tahun 434
Masehi oleh Sanghavarman (Katalog Nanjio No. 1440); dan terjemahan
ketiga tahun 673 Masehi oleh Yi Jing sendiri ketika beliau pertama-tama
306