Page 321 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 321

Bab XXXII — Upacara Pelafalan Doa


            Kepada Seorang Sahabat’; untuk Danapati beliau yang bernama Shiyin
            Dejia  (Jetaka),   seorang  raja  di  suatu  wilayah  yang  luas  di  India
                          257
            tiba di Tamralipti, India (Katalog Nanjio No. 1441; di sini Nanjio menyebut
            tahun 700-712 Masehi karena di masa Nanjio waktu perjalanan Yi Jing belum
            diketahui secara pasti.
            Terjemahan  bahasa  Inggris  dari  versi  bahasa  Tibet  dengan  beberapa
            pembahasan, diterbitkan dalam Journal of the Pali Text Society (1886) oleh Dr.
            Wenzel, di mana beliau juga mempublikasikan terjemahan berbahasa Jerman.
            Versi bahasa Inggris lainnya, yang disertai teks  Tionghoa, diterjemahkan
            oleh S. Beal (1892, Luzac & Co.). Versi bahasa Tibet berisi 123 gatha sementara
            versi  bahasa  Tionghoa  berisi  153  gatha.  Jumlah  gatha  dalam  versi  bahasa
            Tibet mungkin mengikuti sloka berbahasa Sanskerta.
            257  Orang  yang  ditujukan  untuk  menerima  surat  Arya  Nagarjuna,  Raja
            Shaduobuohanna  bernama  asli  Shiyin  Dejia.  Informasi  mengenai  raja  ini
            dapat diringkas sebagai berikut:
            a.  Sumber Tionghoa. Xuan Zang menyebut bahwa beliau adalah seorang
               raja di Kosala Selatan: Xuan Zang juga menceritakan kisah tentang Arya
               Nagarjuna dan raja ini. Menurut Xuan Zang, nama raja ini adalah Sadvaha;
               kata Tionghoa yang sesuai adalah Yin Zheng yang berarti ‘pemimpin para
               bajik’ (Memoires of Xuan Zang oleh Julien). Dalam terjemahan mengenai
               Suhrillekha (Surat Kepada Seorang Sahabat), Yi Jing mengatakan: ‘Ini adalah
               puisi  yang  ditulis  oleh  Arya  Nagarjuna  berupa  sepucuk  surat  kepada
               sahabat dekatnya, raja dari daerah Shengshi (乘 士 國; Shengshi Guo).’
               Shengshi  berarti  ‘ditopang  oleh  para  terpelajar’;  mungkin  ini  adalah
               Sadvahana, di mana di sini digunakan sebagai nama daerah. Bandingkan
               dengan terjemahan Yi Jing mengenai Jimutavahana, yakni ‘ditopang oleh
               awan’ atau Shengyun (乘 雲). Benar adanya bahwa ada kata lain untuk
               Shengshi, yaitu Shengtu (乘 土) di mana Beal menduga itu adalah Sindhu,
               tetapi dugaannya tak dapat dipertahankan ketika kita melihat bahwa Yi
               Jing menggunakan transliterasi yang berbeda untuk kata Sindhu. Lebih
               lanjut, sepanjang pengetahuan saya, ‘Sheng’ tak pernah digunakan sebagai
               transliterasi. Tampaknya Julien juga tak pernah menemukan bahwa kata
               ini  digunakan  untuk  mentranskripsi  suatu  kata  Sanskerta  karena  dia
               tidak menaruh perhatian pada cara pengucapan. Tetapi karena kita tak
               dapat menemukan seorang raja bernama Sadvahana di India, untuk saat
               ini kita harus membiarkannya menggantung.
            b.  Sumber  Tibet.  Menurut  Taranatha  (lihat  Geschichte  des  Buddhismus,
               übersetzt  von  Schiefner),  nama  raja  tersebut  adalah  Udayana  (atau
               Utrayana) yang juga dijuluki Antivahana, di mana Schiefner secara ragu-


                                            307
   316   317   318   319   320   321   322   323   324   325   326