Page 401 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 401
Lampiran Catatan Tambahan
antara Sungai Mahi dan Sungai Kim, dan ibukotanya adalah Broach
(Bharukaccha).
Halaman 109, catatan kaki 46. Sudarsana-vibhasha Vinaya, suatu
ulasan mengenai Vinaya, adalah terjemahan langsung dari karya
Buddhaghosa, Samantapasadika. Bagian pengantarnya cocok dengan
teks Pali, kata per kata, gatha-gatha dalam teks Pali juga ada dalam
versi bahasa Tionghoa. Itu tentu saja berisi beberapa gatha Dipavamsa
yang dikutip oleh Buddhaghosa. Buddhaghosa pergi ke Sri Lanka
tahun 430 Masehi, kemudian ke Myanmar tahun 450 Masehi, dan
karya ini diterjemahkan ke bahasa Tionghoa tahun 489 Masehi.
Halaman 121, catatan kaki 4. Buluo (pula), lengkapnya pulapadatra
(asalnya tidak diketahui secara pasti): ‘Sepatu di mana katun atau
sejenisnya ditempel pada bahan kulit dan dijahit; bagian tengahnya
lebih tinggi (dari bagian lainnya)’ [Lihat Sudarsana-vibhasha, Jilid
XVII]. Tampaknya semacam ‘sepatu dengan lapisan dalam yang
tebal’ (Mahavagga V): ‘Saya memperkenankan digunakannya
ganamganupahanam (upanah).’
Halaman 132, catatan kaki 15. Tak diragukan lagi, Kalandaka atau
Kalantaka adalah tupai bukan burung. Versi bahasa Tionghoa dari
Samantapasadika, mengulas kata ini dalam Suttavibhanga, Parajika I:
‘Vesaliya avidure Kalandaka-gamo nama hoti’ dan menyebutnya sejenis
‘tikus hutan.’ Bandingkan dengan Mahaparinibbana-sutta III oleh Prof.
Rhys Davids; Introduction to the History of Indian Buddhism oleh Burnouf.
Dalam Memoires of Xuan Zang, ceritanya agak berbeda dengan di sini.
Halaman 167, catatan kaki 55. Tiga belas keperluan:
Mahavyutpatti Catatan Yi Jing Mahavagga VIII
1. Sanghati 1. 1. Sangati
2. Uttarasanga 2. 2. Uttarasanga
3. Antarvasa 3. 3. Antaravasaka
387