Page 55 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 55

Kehidupan dan Perjalanan Yi Jing


            membentangkan layar pada ketinggian maksimum. Dengan demikian
            saya  terbawa  pulang  (meskipun  saya  tak  berniat  untuk  pulang).
            Bahkan jika saya meminta untuk berhenti, tidak ada cara untuk itu.
            Dari kejadian ini, saya melihat pengaruh karma yang mempengaruhi
            (perjalanan  kita),  dan  kita,  manusia,  (kadang-kadang)  tak  dapat
            merencanakannya.  Pada  hari  ke-20,  bulan  tujuh,  tahun  pertama
            periode  Yongchang  (689  Masehi),  kami  mencapai  Guangfu.  Di  sini
            saya bertemu lagi dengan semua biksu dan umat awam. Kemudian
            di  tengah-tengah  perkumpulan  di  Wihara  Zhizhi,  saya  menghela
            napas dan berkata: ‘Pertama-tama, saya pergi ke negeri Barat (India)
            dengan tekad untuk meneruskan dan menyebarkan (Dharma),  saya
                                                                        69
            kembali  dan  tinggal  di  pulau  Lautan  Selatan.  Teks-teks  Tripitaka
            sejumlah 500.000 sloka yang telah saya bawa (dari India) tertinggal
            di Foshi. Karena itu, saya perlu kembali lagi ke sana. Tapi usia saya
            sudah lebih dari 50 tahun (tepatnya 55 tahun); jika sekali lagi saya
            menyeberangi  lautan  bergelombang  besar,  kuda  yang  melewati
            retakan  ini mungkin tak akan bertahan, dan pertahanan tubuh saya
                    70
            mungkin sulit dijaga. Jika tiba-tiba embun pagi (mengering), kepada
            siapakah buku-buku tersebut dapat dipercayakan?

                 ‘Kitab-kitab  Tripitaka  memang  penting.  Siapakah  yang  bisa
            pergi  bersama  saya  untuk  mengambilnya?  Untuk  menerjemahkan
            (teks-teks) tersebut sebagaimana penjelasan yang kami terima, kita
            membutuhkan orang yang mampu.’


                 Orang-orang yang berkumpul dengan suara bulat berkata kepada
            saya: ‘Tak jauh dari sini ada seorang biksu, Zhen Gu (Salagupta), yang
            sudah lama mempelajari ajaran Vinaya; sejak usia dini dia menjaga
            sila  secara  sempurna  dan  berhati  tulus.  Jika  engkau  mendapatkan
            orang itu, dia akan menjadi pendamping yang sangat baik untukmu.’
            Begitu  mendengar  kata-kata  ini,  saya  berpikir  kemungkinan  besar


            69   Liutong artinya ‘menyebarkan’ atau ‘meneruskan.’

            70  Perumpamaan  yang  agak  unik  dalam  bahasa  Tionghoa:  ‘Kehidupan
            manusia berlalu secepat anak kuda berlari di atas suatu retakan.’


                                            41
   50   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60