Page 64 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 64
Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan
barat dari Shili Foshi dan diidentifikasi sebagai Polushi (oleh Yi Jing)
dan dianggap Ferlec atau Parlak (oleh Marco Polo), yang kini adalah
Diamond Point. Identifikasi beliau kelihatannya tepat, mengingat Shili
Foshi (lihat di bawah) membentang hingga Pantai Malaka di masa
Dinasti Tang (618-906 Masehi).
2. Moluoyou (Melayu) atau Shili Foshi
Shili Foshi tampaknya adalah daerah yang sangat jaya di masa
Yi Jing, di mana beliau mengunjungi tempat ini dua kali (tiga kali
bila termasuk kepulangan ke Tiongkok yang tak direncanakan)
dan menetap sekitar 10 tahun secara total, mempelajari dan
menerjemahkan teks-teks, baik yang berbahasa Sanskerta maupun
Pali. Dalam karyanya, beliau menggunakan istilah ‘Foshi’ atau
‘Shili Foshi’ secara silih berganti. Kelihatannya ibukota awalnya
8
disebut Foshi, di mana kemungkinan adalah koloni Jawa dan setelah
kerajaan tersebut berkembang pesat dan meluas hingga Melayu
(yang tampaknya bergabung atau secara spontan menjadi daerah
kekuasaan raja dari Foshi), maka keseluruhan kawasan dan juga
ibukota menyandang nama Shili Foshi. Berubahnya nama Melayu
menjadi Shili Foshi mestinya tak lama sebelum Yi Jing kembali ke sana
(untuk kedua kalinya), karena kapan pun beliau menyebut Melayu,
beliau selalu menambahkan bahwa ‘daerah itu kini berubah menjadi
Shili Foshi atau Foshi.’
Berhubung Yi Jing adalah penulis terawal yang menyebutkan
nama-nama ini, catatan beliau layak mendapat kajian yang cermat.
Dari dua karya beliau, Nanhai Ji Gui Neifa Zhuan (南 海 歸 內 法 傳)
dan Datang Xiyu Qiufa Gaoseng Zhuan (大 唐 西 域 求 法 高 僧 傳),
kita mendapatkan sejumlah fakta berikut:
8 Beliau menyebut Shili Foshi sekitar 9 kali dan Foshi 12 kali, di mana
Foshi lebih sering mengacu pada ibukota. Oleh Prof. Takakusu, Shili Foshi
ditransliterasi sebagai Sribhoga dan Foshi ditransliterasi sebagai Bhoga.
50