Page 73 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 73
Catatan Mengenai Beberapa Lokasi Geografis
‘tidak berbayang’) pada pertengahan bulan delapan (ekuinoks musim
gugur), dan di tengah hari, orang yang berdiri tidak berbayang. Begitu
juga pada pertengahan musim semi (ekuinoks musim semi).’ Dari
34
sini, kita bisa melihat bahwa kawasan Shili Foshi mencakup tempat-
tempat yang terletak di khatulistiwa, dengan demikian seluruh
kawasan mestinya meliputi timur laut Sumatra dari pantai selatan
Malaka hingga kota Palembang, membentang paling tidak lima
derajat di mana pusat kerajaan kira-kira berada di garis khatulistiwa.
Nama San Fo Qi, yang pernah merupakan sebuah kerajaan besar,
hampir menghilang dari sejarah dengan penaklukan terakhir tahun
1379. Para penguasa baru memusatkan diri di ‘Pelabuhan Lama’ (Old
Port). Waktu itu, mungkin Sumatra sudah sepenuhnya didominasi
34 Hubungan antara kedua penanggalan lunar di atas dengan kedua
equinox dapat dipertanggungjawabkan. Satu tahun dibagi menjadi 4 musim,
masing-masing 3 bulan: bulan pertama, bulan dua dan tiga adalah musim
semi; dan bulan tujuh, delapan dan sembilan adalah musim gugur. Karena
itu, ‘pertengahan musim semi’ adalah pertengahan bulan dua. Istilah bahasa
Tionghoa untuk ekuinoks musim semi (vernal equinox) adalah chunfen (春
分), artinya ‘pembagian musim semi,’dan ekuinoks musim gugur (autumnal
equinox) adalah qiufen (秋 分), artinya ‘pembagian musim gugur’). Yi Jing
menggunakan istilah chunzhong (春 中), berarti ‘pertengahan musim semi’
yang artinya sama, dan menggunakan istilah bayue zhong (八 月 中), artinya
‘pertengahan bulan delapan’ dan jika penanggalannya tepat, ini adalah
‘pertengahan musim gugur.’ Dalam penanggalan Jepang, ekuinoks musim
gugur disebut jiuba yuezhong (舊 八 月 中), yakni pertengahan bulan delapan
menurut kalender lama. Apa yang dimaksud Yi Jing sehubungan dengan
kedua ekuinoks dapat kita pastikan dari kutipan berikut (Bab XXX), di mana
beliau tahu mengenai kedua ekuinoks ketika mengatakan: ‘matahari tepat
di atas kepala dua kali setahun.’ Jika Shili Foshi dianggap sebagai ibukota,
maka konsekuensinya adalah sebagaimana disebut dalam Bab XXX halaman
287-288, catatan kaki 227, tetapi Yi Jing jelas-jelas menyebut ‘kawasan’ Shili
Foshi. Kita hendaknya tidak semata-mata menganggap Shili Foshi adalah
ibukota karena beliau sangat sering, bahkan hampir selalu menyebut
ibukota dengan sebutan Foshi. Catatan penerjemah: equinoks: saat matahari
melintasi ekuator sehingga siang dan malam membagi tempat di lintang 0
derajat dengan sama panjang, diperkirakan tanggal 21 Maret (vernal equinox)
dan 23 September (autumnal equinox).
59