Page 70 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 70

Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan


            tunduk  kepada  kerajaan  Zabedj   [=Iabadiu  menurut  Ptolomeus,
                                             26
            sekitar tahun 150 Masehi, Yavadi (Yepoti) menurut Fa Xian, tahun
            414  Masehi,  dan  Yavada  (Yapoda)  menurut  sejarah  Dinasti  Song
            pertama, tahun 420-478 Masehi], di mana kelihatannya merujuk pada
            Yavadvipa.


                 Lalu  mengenai  letak  San  Fo  Qi,  secara  umum  itu  dianggap
            Palembang  saat ini, di Sumatra Selatan. Memang ada beberapa hal
                       27
            yang  mengindikasikan  kebenaran  dari  anggapan  ini.  Dalam  semua
            catatan, jarak kerajaan besar di Lautan Selatan ini dari Guangdong kira-
            kira 20 hari dengan berlayar atau kadang-kadang satu bulan. Ibukota
            kerajaan  ini  adalah  pelabuhan  dagang  yang  penting,  masyarakat
            tampaknya sudah menganut Buddhadharma untuk beberapa waktu;
            dan ada beberapa hal yang menunjukkan bahwa sebelumnya mereka
            menganut  tradisi  Hindu.  Menurut  semua  catatan,  daerah  ini  kaya
            akan  emas,  dan  bunga  teratai  dari  emas  adalah  hadiah  yang  khas
            dari  mereka.  Semua  catatan  menyebut  penggunaan minyak  wangi,


            sebagai Sarbaza telah dibahas dengan seksama oleh Prof. P. A. van der Lith
            dalam Ajaib el Hind.

            26    Saya  tidak  merasa  Shili  Foshi  adalah  Zabedj  sebagaimana  anggapan
            Chavannes,  namun  Sarbaza  ada  di  bawah  kekuasaan  Zabedj  (=Jawa).
            Palembang adalah koloni Jawa (Travels of Marco Polo, Jilid II oleh Yule). Zabedj
            (istilah menurut para penjelajah Arab) merujuk pada kerajaan besar yang
            ada di Kepulauan Melayu, kemungkinan di Jawa, di mana para penjelajah
            Arab menyebut raja dengan istilah ‘Maharaja’ (Relation des Voyages faits par
            les Arabes et les Persans dans l’Inde et à la Chine, dans le ix siècle de l’ère Chrétienne,
            oleh  Reinaud).  Dabag,  salah  satu  pulau,  di  mana  para  Uskup  dari  Suriah,
            Thomas dan lainnya dikirim ke sana oleh Uskup Agung Elias (Assemanni, III,
            Bagian I) – kemungkinan adalah tinggalan kata Zabedj dari catatan-catatan
            yang lebih awal, yang juga digunakan oleh Al Biruni. Ibnu Khurdadbah dan
            Adrisi menggunakan istilah ‘Jaba’ untuk Zabedj. Lihat Cathay and the Way
            Thitler oleh Yule.
            27    The  History  of  Ming (Sejarah  Dinasti  Ming,  tahun  1368-1643),  Buku  324:
            ‘Tahun 1397, San Fo Qi untuk terakhir kalinya ditaklukkan oleh Jawa, dan
            namanya berubah menjadi Jiujiang’ (‘Pelabuhan Tua’ atau ‘Sungai Tua,’ di
            mana itu adalah Palembang hingga kini). Lihat Essays on Indo-China.


                                            56
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75