Page 84 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 84
Kiriman Catatan Praktik Buddhadharma dari Lautan Selatan
utara (Bab XXV), dan orang-orang India sendiri tidak mengenal
istilah tersebut. Indu (Yindu) menurut beberapa kalangan, berasal
dari kata Indu yang artinya bulan (Memoires of Xuan Zang), tetapi itu
bukanlah istilah yang tepat. ‘Hindu’ (dalam bahasa Persia) dan ‘Indo’
dalam bahasa Yunani mungkin adalah terjemahan keliru dari kata
Sindhu, tetapi agak menarik karena mestinya orang-orang Tiongkok
mengetahui kedua istilah tersebut. Indu (Yindu) yang merupakan
istilah untuk India, secara umum digunakan di Tiongkok sejak masa
Xuan Zang, sedangkan kata Tianzhu dan Qiangdu (keduanya dari
kata Sindhu) mungkin setua masuknya ajaran Buddha ke Tiongkok
(67 Masehi). Dalam Nanhai Ji Gui Neifa Zhuan, nama untuk Sri Lanka
adalah Pulau Simhala (Sengheluo atau Shizizhou, Pulau Singa), atau
kadang-kadang disebut Ratnadvipa (‘Baozhu,’ ‘Pulau Permata’).
Mengenai perjalanannya ke India, Yi Jing mungkin telah
mengunjungi banyak tempat, lebih dari 30 daerah secara keseluruhan,
menurut biografi beliau (Datang Xiyu Qiufa Gaoseng Zhuan), tetapi
tidak banyak yang dapat disimpulkan secara pasti dari tulisan beliau
sendiri. Tempat-tempat yang beliau sendiri kunjungi sangatlah
sedikit, yakni Kapilavastu, Buddhagaya (di Magadha), Varanasi
68
(Benares), Sravasti (Kosala Utara), Kanyakubja (Kanoj), Rajagriha (10
tahun di Nalanda), Vaisali, Kusinagara, dan Tamralipti (Tamluk). Saya
ragu apakah beliau mengunjungi Sri Lanka. Meskipun beliau sering
menyebutnya, penjelasan beliau tak seperti saksi mata. Begitu juga
dengan Lata, Sindhu, Valabhi, Udyana, Kharacar, Kustana (Khoten),
69
Kasmira, dan Nepala. Selain di atas, beliau menyebut Tibet (Tufan),
diucapkan dengan mengambil bunyi pertama dan terakhir dari kata ‘Xulin,’
yakni ‘Xin.’ 呬 = 哂 digunakan untuk kata ‘hin’ dalam kata Mahinda.
68 Mulasarvastivada-samyuktavastu (Katalog Nanjio No. 1121), The New Japanese
Edition of the Chinese Buddhist Books in the Bodleian Library, Japanese 65, Bab XXXVI
dan Bab XXXVIII.
69 Lihat Bab Pendahuluan halaman 103, catatan kaki 29. Lihat Lampiran
Catatan Tambahan halaman 386-387.
70