Page 79 - KIRIMAN CATATAN PRAKTIK BUDDHADHARMA DARI LAUTAN SELATAN
P. 79

Catatan Mengenai Beberapa Lokasi Geografis


            seyogianya mengarahkan pembaca pada karya R. Friedrich, Accounts
            of the Island of Bali (Essays on Indo-China, Seri II, Jilid II).

            8. Kulun (Kunlun, Pulo Condore)


                 Kulun sama dengan Kunlun, istilah bahasa Tionghoa untuk Pulo
            Condore.  Istilah  aslinya  adalah  Konnon,  lalu  diterjemahkan  secara
            keliru sebagai ‘Condore.’ Para penjelajah Arab di abad IX menyebut
            gugusan  pulau-pulau  ini  dengan  nama  Sundar   Fulat,  sedangkan
                                                           52
            Marco Polo menyebutnya Sundur dan Condur. Kepulauan ini terdiri
            dari satu pulau yang panjangnya 12 mil, dua pulau yang panjangnya
            dua  atau  tiga  mil,  dan  enam  pulau  lain  yang  lebih  kecil,  pulau
            yang terbesar disebut Pulo Condore. Menurut Yi Jing, penduduk di
            kepulauan ini berambut keriting dan berkulit hitam.


                 Sering kita dengar para penulis Tiongkok menyebut ‘budak dari
            Kunlun,’   di  mana  kata  ini  kemudian  merujuk  pada  budak  secara
                    53
            umum, tanpa membedakan dari mana mereka berasal. Di masa Yi Jing,
            penduduk daerah ini kelihatannya berkulit hitam. Pengulas Kasyapa,
            yang mengutip penulis masa sebelumnya, menggambarkan seakan-
            akan  mereka  adalah  ras  yang  berbeda:  ‘Kulun,  Gulun,  dan  Kunlun
            adalah  daerah  yang  sama.  Di  daerah  ini,  tidak  ada  tata  cara  atau
            sopan-santun. Orang-orang hidup dengan merampok dan membajak.
            Mereka menyukai daging manusia, seperti halnya raksasa atau setan
            yang jahat.’

                 ‘Bahasa  mereka  tidak  benar.  Mereka  berbeda  dengan  orang-
            orang  barbar  lainnya.  Mereka  ahli  menyelam  dalam  air.  Jika
            mereka menginginkannya, mereka bisa berada dalam air sepanjang
            hari  tanpa  menderita.’  Meskipun  demikian,  orang-orang  aneh  ini
            kelihatannya  menganut  ajaran  Buddha  hingga  tahap  tertentu,
            karena Yi Jing menyebut ada sebuah wihara dengan klepsidra (alat

            52   Atau Sondor. Menurut Yule, mungkin berasal dari kata ‘sundara’ (Skt.)
            yang artinya ‘cantik.’
            53   Lihat Essays on Indo-China.


                                            65
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84