Page 85 - E-MODUL KAPITA SELEKTA IPA
P. 85

4. Teori Proto Planet
                         Teori yang populer saat ini adalah teori proto planet (proto berasal dari
                  bahasa Yunani yang berarti primitif). Teori ini pada mulanya dikemukakan oleh
                  seorang  astronom  Jerman  bernama  Carl  Von  Weizsaeker  pada  tahun  1940,
                  yang kemudian disempurnakan lagi oleh astronom lain, yaitu Gerard P. Kuiper
                  (1950), Subrahmanyan Chandrashekar, dan lain-lain.
                         Teori  ini  pada  dasarnya  menyatakan  bahwa  tata  surya  terbentuk  dari
                  gumpalan awan gas dan debu (teori ini dikenal dengan nama teori awan debu).
                  Dasar  pikiran  itu  didukung  dengan  banyaknya  gumpalan  awan.  Lebih  dari  5
                  miliar tahun yang lalu, salah satu gumpalan awan itu mengalami pemampatan.
                  Pada  proses  pemampatan  itu,  partikel-partikel  debu  tertarik  ke  dalam  menuju
                  pusat  awan,  membentuk  gumpalan  bola,  dan  mulai  berotasi.  Karena  rotasi
                  begitu cepat maka gumpalan gas mulai memipih (mendatar) menyerupai bentuk
                  cakram,  yaitu  tebal  di  bagian  tengah  dan  tipis  di  bagian  tepi.  Hukum  ketiga
                  Kepler menyatakan bahwa bagian tengah harus berotasi lebih cepat daripada
                  bagian  tepinya.  Akibatnya  partikel-partikel  di  bagian  tengah  saling  menekan
                  sehingga  menimbulkan  panas  dan  berpijar.  Bagian  tengah  yang  berpijar  ini
                  adalah protosun (bahan matahari) yang akhirnya menjadi matahari. Bagian tepi
                  (bagian  yang  lebih  luar)  berotasi  sangat  cepat,  sehingga  terpecah-pecah
                  menjadi  banyak gumpalan gas dan  debu  yang  lebih  kecil.  Gumpalan  kecil  ini
                  (proto  planet)  juga  berotasi,  akhirnya  membeku  menjadi  planet-planet  serta
                  satelit-satelitnya.
                         Tata  surya  terdiri  dari  matahari  sebagai  pusat  dan  benda-benda  lain
                  seperti  planet,  satelit,  meteor,  komet,  debu,  dan  gas  antar  planet  beredar
                  mengelilinganya.  Keseluruhan  sistem  ini  bergerak  mengelilingi  pusat  galaksi.
                  Planet  merupakan  suatu  benda  yang  dingin  sinarnya.  Planet  yang  tampak
                  kemilau dari bumi, tidak lain adalah cahaya matahari yang dipantulkannya.
                         Sebelum  kita  mengenal  maing-masing  planet  tersebut  secara  lebih
                  mendalam, sebaiknya kita bicarakan dahulu matahari sebagai pusat tata surya.
                  1. Matahari
                         Matahari  merupakan  anggota  tata  surya  yang  paling  besar.  Matahari
                  merupakan bola gas yang terdiri dari 94% atom hidrogen, 5,9% atom helium,
                  dan sisanya campuran unsur-unsur karbon dan atom lainnya. Matahari sangat
                  penting bagi kehidupan di bumi karena matari merupakan sumber cahaya dan
                  panas  (energi),  serta  mengontrol  peredaran  planet-planet,  yang  berarti
                  mengontrol  terjadinya  siang  dan  malam,  pergantian  hari,  minggu,  bulan,  dan
                  tahun.
                         Matahari  terdiri  dari  inti  dan  tiga  lapisan  kulit  yaitu  fotosfer,  kromosfer,
                  dan korona. Lapisan bola matahari bagian dalam disebut fotosfer (berasal dari
                  bahasa  Yunani,  photos  =  cahaya,  sphaira  =  bola)  artinya  “bola  bercahaya
                  memancar”. Tebalnya kira-kira 220 mil. Dari lapisan ini terdapat semburan api
                  yang  berasal  dari  suatu  ledakan.  Semburannya  mencapai  ketinggian  140.000
                  mil. Lapisan luar dari fotosfer disebut kromosfer. Warnanya kemerahan berasal
                  dari hidrogen yang berpijar. Lapisan ini mempunyai lidah-lidah api menjilat ke
                  luar.  Tebal  kromosfer  kira-kira  9000  mil.  Lapisan  lebih  luar  dari  kromosfer
                  adalah  korona.  Korona  merupakan  sinar  kemilauan  yang  tebalnya  kadang-
                  kadang  melebihi  garis  tengah  matahari  itu  sendiri.  Korona  tampak  jelas  pada
                  saat.







                                                           80
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90