Page 32 - E-MODUL_PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH
P. 32
Kelebihan dari Metode Pemberian Tugas yaitu:[8]
1) Pengajaran klasikal cenderung untuk menyesuaikan cara
dan kecepatan mengajar terhadap ciri-ciri umum di kelas itu.
2) Metode pemberian tugas digunakan untuk melatih aktivitas,
kretivitas, tanggung jawab dan disiplin peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar.
3) Peserta didik mendapat kesempatan untuk melatih diri
bekerja secara mandiri.
4) Dapat merangsang daya pikir peserta didik, karena mereka
dituntut untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapinya.
Disamping kelebihan yang dimilikinya, metode pemberian
tugas juga memiliki beberapa kekurangan, yaitu
1) Apabila diberikan tugas kelompok, seringkali yang
mengerjakannya hanya peserta didik tertentu saja.
Sedangkan yang lainnya hanya numpang saja.
2) Apabila tugas diberikan diluar kelas, sulit untuk mengontrol
peserta didik bekerja secara mandiri dan menyuruh orang
lain untuk menyelesaikannya.
3) Sering terjadi penyimpangan dalam penggunaan metode
pemberian tugas dari pengajaran menjadi semacam
hukuman.
4) Apabila tugas sulit dikerjakan akan menyita waktu peserta
didik untuk kegiatan lainnya.
e) Teknik Ramu Pendapat
Teknik ini merupakan perpaduan dari Teknik Tanya-Jawab
dan Teknik Diskusi. Teknik ini bisa diterapkan dalam
pembelajaran sastra misalnya puisi, cerpen atau novel.
Keunggulan teknik ini, antara lain berikut ini:
1) Dapat membangkitkan pikiran yang kreatif.
2) Dapat merangsang partisipasi siswa.
3) Dapat memancing timbulnya pendapat-pendapat baru.
4) Dapat digunakan dalam kelompok kecil maupun kelompok
besar.
5) Hanya sedikit peralatan yang diperlukan.
Kekurangan teknik ini relatif sedikit, misalnya kita tidak dapat
mengendalikan kelas bisa lepas kontrol.
f) Simulasi
Simulasi artinya tiruan (imitasi). Teknik simulasi ini tepat
sekali untuk melatih keterampilan berbicara. Dalam
pelaksanaannya guru terlebih dahulu menetapkan peran-peran
yang akan dilakukan oleh siswa dalam permainan simulasi.
Guru memberi pengarahan tentang apa yang akan
diperankan oleh masing-masing siswa yang telah ditunnjuk.
Siswa yang kebetulan belum mendapat giliran ditunjuk untuk
memainkan suatu peran, ditugaskan sebagai penonton yang
mencatat kemungkinan adanya kesalahan bahasa yang
dilakukan oleh temannya ketika bermain peran. Kesalahan-
27