Page 97 - E-MODUL MATEMATIKA DASAR
P. 97

! 8
                                                   C =            =  28
                                                  8  2    8 ( − 2 )!  ! 2

                  Jadi banyaknya anggota ruang sampel adalah n (S) = 28. Selanjutnya kita akan
                  menentukan  banyaknya  anggota  kejadian  terambil  bola  keduanya  putih.  Bola
                  putih yang tersedia ada 5 akan diambil 2 maka banyaknya pasangan bola putih
                  yang terjadi adalah merupakan kombinasi 2 diambil dari 5 bola yang  tersedia
                  yaitu:
                                                              ! 5
                                                   C =             = 10
                                                  5  2
                                                          5 ( −  2 )!  ! 2
                                                                                        C     10     5
                  Jadi, peluang kejadian terambil keduanya bola putih adalah  P      =  5  2  =   =
                                                                                       8 C 2  28    14
                  15.2 Peluang Kejadian Majemuk
                         Peluang Kejadian majemuk adalah dua kejadian yang dirangkai menjadi
                  satu kejadian dengan menggunakan kata perangkai gabungan atau irisan.secara
                  umum untuk menghitung peluang kejadian majemuk dapat dijelaskan dengan
                  memanfaatkan  teori  himpunan,  khususnya  menghitung  banyaknya  anggota
                  gabungan dua himpunan, yaitu:
                                                                B −
                                                         A +
                                           n (A  B ) =  n ( ) n ( ) n (A  B ).
                         Sifat  peluang  dari  gabungan  kejadian:  misalnya  A  dan  B  adalah  dua
                  kejadian  yang  terdapat  dalam  ruang  sampel,maka  peluang  kejadian  A
                                                                                                     B
                  adalah
                                           P (A  B ) =  P( A + P( B − P (A  B )
                                                                  )
                                                           )
                         Rumus ini untuk menghitung peluang dua kejadian yang tidak saling lepas.
                  Bila  kejadian  saling  lepas,  berarti  n(  B ) = dan  (  B     ) =   jadi  rumus
                                                            A
                                                                                        0
                                                                               A
                                                                             P
                                                                     0
                  peluang kejadian yang saling lepas adalah:
                                                         ) P
                                                                 ) P
                                                 P (A  B =   (A +   (B )
                           Misalnya kita melembarkan dua buah uang logam bersamaan. A adalah
                  kejadian munculnya angka pada uang logam pertama dan B adalah munculnya
                  gambar  pada  uang  kedua.  Kejadian  A  dan  B  merupakan  dua  kejadian  saling
                  bebas karena kejadian A tidak dipengaruhi kejadian B, begitu juga sebaliknya.
                  Rumus  yang  digunakan  untuk  menghitung  peluang  dua  kejadian  yang  saling
                  bebas (AP   B )adalah:
                                                P (A  B ) =  P (A )  x P (B )
                  Contoh 15.5
                  Tentukan  peluang  munculnya  mata  dadu  genap  atau  mata  dadu  prima  pada
                  pelemparan sebuah dadu.
                  Penyelesaian
                  Ruang sampel pelemparan sebuah dadu S = {1, 2, 3, 4, 5, 6}
                  Kejadian munculnya mata dadu genap A = {2, 4, 6}
                  Kejadian munculnya mata dadu prima B = {2, 3, 5}
                  Dengan demikian, A  B = {2}










                                                           93
   92   93   94   95   96   97   98   99   100   101   102