Page 38 - E-Modul Wawasan Kependidikan
P. 38
3) Toleransi dan open minded dalam artian mempunyai hati terbuka.
Filsafat progresivisme memiliki konsep bahwa manusia memiliki
kemampuan-kemampuan yang dapat memecahkan problematika hidupnya.
Konsep tersebut telah memengaruhi pendidikan, di mana dengan
pembaharuan-pembaharuan pendidikan telah dapat memengaruhi manusia
untuk maju (progres). Dengan demikian, semakin tinggi tingkat berpikirnya
manusia, maka semakin tinggi pula tingkat budaya dan peradaban manusia.
Akibatnya, anak-anak tumbuh menjadi dewasa, masyarakat yang sederhana
dan terbelakang menjadi masyarakat yang kompleks dan maju.
c. Pendidikan Ditinjau dari Filsafat Humanistme
Pendidikan ditinjau dari filsafat humanistik menyatakan bahwa
pendidikan idealnya harus membantu peserta didik tumbuh dan berkembang
menjadi pribadi-pribadi yang lebih manusiawi, berguna dan berpengaruh di
dalam masyarakatnya, bertanggung jawab, bersifat proaktif dan kooperatif serta
mengembangkan potensi yang ada. Pada proses pembelajaran, guru harus
mengenal dan memahami jenis dan tingkat kebutuhan peserta didiknya,
sehingga dapat membantu dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan berbagai
aktivitas kependidikan, terutama aktivitas pembelajaran. Dengan mengenal
kebutuhan-kebutuhan peserta didik, guru dapat memberikan pelajaran setepat
mungkin sesuai dengan kebutuhan peserta didiknya. Dalam konteks
humanisme, pendidik harus mendorong peserta didiknya untuk mencapai
keberhasilan dan prestasi yang tinggi, serta memberikan penghargaan atas
prestasi yang tinggi, memberikan penghargaan atas prestasi yang mereka
capai, betapapun kecilnya, baik berupa ungkapan verbal maupun melalui
ungkapan nonverbal (Amka, 2019)
d. Pendidikan Ditinjau dari Filsafat Pancasila
Pancasila dapat dipandang sebagai landasan filosofis bagi pemikiran
dan praktik pendidikan di Indonesia meskipun tidak secara eksplisit pancasila
ditetapkan sebagai filsafat pendidikan di Indonesia, namun dalam
kenyataannya pancasila telah ditetapkan sebagai landasan berpikir pendidikan
baik dalam bentuk Undang–undang maupun dalam praktik penyelengaraannya.
Pancasila sudah ditetapkan sebagai Paradigma pembangunan di Indonesia,
dimana perencanaan dan pelaksanaannya mengacu pada hakikat pancasila,
baik sebagai falsafah bangsa maupun sebagai dasar Negara. Salah satu
bidang yang menggunakan paradigma pembangunan adalah pembangunan
bangsa dan pembentukan karakter bangsa.
Pancasila adalah dasar dan ideologi bangsa Indonesia yang memiliki
fungsi sebagai pandangan hidup dan kepribadian bangsa dalam kehidupan
bangsa dan negara Indonesia. Sedangkan filsafat merupakan berpikir secara
mendalam dan sungguh-sungguh untuk mencari kebenaran. Filsafat pendidikan
adalah pemikiran yang mendalam tentang pendidikan berdasarkan filsafat.
Apabila dihubungkan fungsi Pancasila dengan sistem pendidikan ditinjau dari
filsafat pendidikan, maka Pancasila merupakan pandangan hidup bangsa yang
menjiwai dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, sistem pendidikan nasional
Indonesia wajar apabila dijiwai, didasari dan mencerminkan identitas Pancasila.
32