Page 41 - E-Modul Wawasan Kependidikan
P. 41
b) Penuh kasih saying, hormat, terbuka, dan hangat
c) Mendiagnosa peristiwa – peristiwa belajar
d) Pengajaran
e) Penilaian
f) Mencari kesempatan untuk pertumbuhan professional
g) Persepsi guru
h) Asumsi tentang proses belajar dan para siswa
3) Cooperative learning
Cooperative learning merupakan fondasi yang baik untuk meningkatkan
dorongan berprestasi siswa.
4) Group Investigation
Group Investigation adalah teknik di mana siswa bekerja di dalam
kelompok-kelompok kecil untuk menangani berbagai macam proyek kelas.
Setiap kelompok membagi bagi tugas tersebut menjadi sub topik-sub topik,
kemudian setiap anggota kelompok melakukan kegiatan-kegiatan meneliti
yang diperlukan untuk mencapai tujuan kelompok. Setelah itu, setiap
kelompok mengajukan hasil penelitian kepada kelas. Dalam metode ini,
hadiah atau poin tidak diberikan.
d. Implementasi Pendiddikan Dalam Filsafat Pancasila
Pancasila merupakan dasar pandangan hidup rakyat Indonesia yang di
dalamnya memuat lima dasar yang di dalam isinya merupakan jatidiri bangsa
Indonesia. Sila-sila dalam Pancasila menggambarkan tentang pedoman hidup
bernbangsa dan bernegara bagi manusia Indonesia seluruhnya dan seutuhnya.
Pancasila juga merupakan sebuah filsafat karena pancasila merupakan acuan
intelektual kognitif bagi cara berpikir bangsa, yang dalam usaha usaha
keilmuan dapat terbangun ke dalam sistem filsafat yang kredibel. Pendidikan
suatu bangsa akan secara otomatis mengikuti ideologi suatu bangsa yang
dianutnya. Pancasila adalah falsafah yang merupakan pedoman berperilaku
bagi bangsa Indonesia yang sesuai dengan kultur bangsa Indonesia.
Pendidikan karakter memang seharusnya diambil dari nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila. Agar tercipta manusia Indonesia yang cerdas,
berperilaku baik, mampu hidup secara individu dan sosial, memenuhi hak dan
kewajiban sebagai warga negara yang baik serta beriman dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Semuanya telah mencakup filsafat pendidikan
Pancasila yang mempunyai ciri, yaitu integral, etis, dan reigius
3. Tinjauan filosofis tentang sistem among
Sistem among merupakan sistem pendidikan yang diperkenalkan oleh
Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara. Kata Among berasal dari
bahasa Jawa yaitu mong atau momong yang mempunyai pengertian menjaga,
membina, dan mendidik anak dengan kasih sayang. Pelaksana “Among”
disebut Pamong yaitu seseorang yang mendidik anak dalam hal ini adalah Guru
dan Dosen. Tujuan dari Sistem among adalah membangun peserta didik untuk
menjadi manusia beriman dan bertakwa, merdeka lahir dan batin, budi pekerti
luhur, cerdas dan berketrampilan sertasehat jasmani dan rohani agar menjadi
anggota masyarakat yang mandiri dan bertanggung jawab atas kesejahteraan
tanah air serta manusia pada umumnya. Dalam pelaksanannya, setelah anak
35