Page 45 - E-Modul Wawasan Kependidikan
P. 45

1)  Mengupayakan  perluasan  dan  pemerataan  kesempatan  memperoleh
                      pendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia;
                  2)  Membantu  dan  memfasilitasi  pengembangan  potensi  anak  bangsa  secara
                      utuh  sejak  usia  dini  sampai  akhir  hayat  dalam  rangka  mewujudkan
                      masyarakat belajar;
                  3)  Meningkatkan  kesiapan  masukan  dan  kualitas  proses  pendidikan  untuk
                      mengoptimalkan pembentukan kepribadian yang bermoral;
                  4)  Meningkatkan  keprofesionalan  dan  akuntabilitas  lembaga  pendidikan
                      sebagai pusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman,
                      sikap, dan nilai berdasarkan standar nasional dan global; dan
                  5)  Memberdayakan  peran  serta  masyarakat  dalam  penyelenggaraan
                      pendidikan berdasarkan prinsip otonomi dalam konteks Negara Kesatuan RI
                      (Penjelasan  atas  UU  RI  No.  20  Tahun  2003  Tentang  Sistem  Pendidikan
                      Nasional).
                         Fungsi dan Tujuan Pendidikan Nasional. Sebagaimana tercantum dalam
                  pasal 3 UU RI No. 20 Tahun 2003, serta berdasarkan visi dan misi tersebut di
                  atas,  “Pendidikan  nasional  berfungsi  mengembangkan  kemampuan  dan
                  membentuk  watak  serta  peradaban  bangsa  yang  bermartabat  dalam  rangka
                  mencerdaskan kehidupan bangsa”. Adapun tujuan pendidikan nasional adalah
                  untuk  “berkembangnya  potensi  peserta  didik  agar  menjadi  manusia  yang
                  beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
                  berilmu,  cakap,  kreatif,  mandiri,  dan  menjadi  warga  negara  yang  demokratis
                  serta  bertanggung  jawab”  (Pasal 3  dan  Penjelasan  atas  UU  RI  No.  20  tahun
                  2003).
                         Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 8, sistem
                  pendidikan  Indonesia  memiliki  tingkatan  yang  disesuaikan  dengan  level
                  perkembangan peserta didik, kemampuan yang ditingkatkan, dan tujuan yang
                  hendak  diraih.  Berdasarkan  peraturan  hukum  tersebut,  jenjang  pendidikan
                  dibagi  menjadi  tiga,  yakni  pendidikan  dasar,  pendidikan  menengah,  dan
                  pendidikan tinggi
                  a. Pendidikan dasar
                     Jenjang  yang  menjadi  basis  untuk  meneruskan  ke  pendidikan  menengah.
                     Pendidikan  dasar  bisa  berbentuk  Sekolah  Dasar  (SD)  dan  Madrasah
                     Ibtidaiyah  (MI).  Adapun  jenjang  yang  setara  dalam  bentuk  lain,  misalnya
                     Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
                  b. Pendidikan menengah
                     Pendidikan  menengah  merupakan  jenjang  lanjutan  dari  pendidikan  dasar
                     yang  terbagi  atas  pendidikan  umum  dan  kejuruan.  Contoh  bentuk  dari
                     pendidikan  menengah,  antara  lain,  Madrasah  Aliah  (MA),  Madrasah  Aliah
                     Kejuruan  (MAK),  Sekolah  Menengah  Kejuruan  (SMK),  dan  Sekolah
                     Menengah Atas (SMA).
                  c. Pendidikan tinggi
                     Jenjang  pendidikan  yang  diselenggarakan  oleh  perguruan  tinggi  dan
                     mencakup beberapa program pendidikan, seperti diploma, sarjana, magister,
                     doktor, dan spesialis.
                         Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 9, sistem
                  pendidikan Indonesia ialah  kelompok yang berbasis pada  kespesifikan tujuan






                                                           39
   40   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50