Page 31 - Buku Pedoman Pengawasan & Penegakan Hukum dalam Pencemaran Air
P. 31

Konsep Perizinan, Pengawasan & Penegakkan Hukum dalam Pengendalian Pencemaran Air



          Pengawas pun perlu menyadari bahwa selain izin, ada juga SPPLH yang termasuk
          dalam objek pengawasan. Meskipun SPPLH diberikan untuk usaha dan/atau kegiatan
          dengan kriteria yang tidak berdampak penting dan kegiatan usaha mikro dan kecil,
          pejabat pengawas tetap harus mengawasi pelaku usaha dan/atau kegiatan  yang
          memegang SPPLH.

          Lalu, pejabat pengawas harus memahami pula bahwa terdapat kaitan khusus antara
          Izin  Lingkungan  dengan  Izin  Usaha  dan/atau  Kegiatan.  Terdapat  tiga  hubungan  di
          antara kedua izin tersebut yang diatur dalam Pasal 40 UU No. 32 Tahun 2009, yakni:
          Pertama, Izin Lingkungan menjadi prasyarat untuk memperoleh Izin Usaha dan/
          atau Kegiatan; Kedua, Izin Usaha  dan/atau Kegiatan dapat  dibatalkan apabila Izin
          Lingkungan dicabut; dan Ketiga, pelaku usaha dan/atau kegiatan wajib memperbarui
          Izin Lingkungan dalam hal usaha dan/atau kegiatan mengalami perubahan. Makna dari
          ketiga hubungan tersebut adalah pejabat pengawas dalam melakukan pengawasan
          Izin Lingkungan perlu juga meninjau muatan dari izin usaha dan/atau kegiatan.

          Perlu diketahui pula bahwa pelanggaran terhadap kerangka hukum pengendalian
          pencemaran air tidak hanya mungkin dilakukan oleh subjek hukum yang diwajibkan
          untuk memiliki empat jenis izin dan satu surat di atas, namun mungkin juga dilakukan
          oleh subjek hukum  yang tidak diwajibkan atau bukan pemegang izin. Mengingat
          adanya kemungkinan tersebut, perlu disampaikan bahwa ruang lingkup buku panduan
          pengawasan ini terbatas pada pengawasan terhadap ketaatan pelaku usaha dan/
          atau kegiatan terhadap empat izin yang disebutkan di atas, termasuk SPPLH, serta
          ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang pengendalian pencemaran
          air. Lalu, perlu ditekankan pula bahwa pelanggaran berupa pelaku usaha dan/atau
          kegiatan yang tidak memiliki izin (misal: izin lingkungan) padahal diwajibkan memiliki
          izin maka pelanggaran tersebut masuk ke dalam ranah pidana oleh Penyidik Pegawai
          Negeri Sipil (PPNS).

             II.3.2. Akuntabilitas

          Akuntabilitas adalah salah satu dari 10 (sepuluh) prinsip  good governance.
          Akuntabilitas dibutuhkan untuk mendorong pelayanan publik  yang baik.
          Secara sederhana akuntabilitas berarti pertanggungjawaban. Pemerintah  wajib
          mempertanggungjawabkan segala perbuatan hukumnya  yang menggunakan
          anggaran negara kepada negara dan masyarakat.

          Untuk menjamin akuntabilitas pelaksanaan pengawasan, setidaknya informasi
          izin  yang diterbitkan serta ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan
          terhadap segala izin di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup wajib
          dipublikasikan. Publikasi ini seharusnya tidak sulit karena informasinya telah tersedia di


                                                                 www.icel.or.id  15
   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35   36