Page 26 - Buku Pedoman Pengawasan & Penegakan Hukum dalam Pencemaran Air
P. 26

Buku Panduan Pengawasan & Penegakan Hukum dalam Pencemaran Air



          perkebunan, pertanian, infrastruktur publik, dan industri/manufaktur.


             (b) Interaksi antar wilayah administratif

          Pada prinsipnya, kewenangan pengawasan melekat pada kewenangan perizinan.
          Namun, terkait dengan perencanaan, pemulihan dan penanggulangan, kewenangan
          bergantung pada aliran sungai tersebut. Pembagian kewenangan adalah sebagai
          berikut:

                                       Tabel II.2
             Instansi Yang Memiliki Tugas Pokok Dalam Pengendalian Pencemaran Air


                 Mandat          Dalam Kab/Kota  Antar Kab/Kota  Lintas Provinsi
              Inventarisasi dan
             identifikasi sumber
           pencemar air (Pasal 20 PP   Bupati/Walikota  Gubernur  Menteri
             No. 82 Tahun 2001)

            Pemantauan kualitas air
                                 Bupati/Walikota  Gubernur        Menteri
           (Pasal 13 PP No. 82 Tahun
                  2001)

           Penetapan kelas air (Pasal   Bupati/Walikota  Gubernur  Menteri
            9 PP No. 82 Tahun 2001)

           Penetapan Baku Mutu Air
            (Pasal 10-12 PP No. 82   Bupati/Walikota*  Bupati/Walikota*  Bupati/Walikota*
                Tahun 2001)

          Penetapan DTBPA (Pasal 20   Bupati/Walikota  Gubernur   Menteri
            PP No. 82 Tahun 2001)

           Penetapan BMAL (Pasal 21                Menteri /
            PP No. 82 Tahun 2001)  Menteri / Gubernur*  Gubernur*  Menteri / Gubernur*

             Penetapan kebijakan
           pengendalian pencemaran   Bupati/Walikota  Gubernur    Menteri
                   air


           Penetapan Izin Lingkungan
          (Pasal 47 ayat (1) PP No. 27   Bupati/Walikota**  Gubernur**  Menteri**
                Tahun 2012)



          10  Indonesian Center For Environmental Law
   21   22   23   24   25   26   27   28   29   30   31