Page 51 - Arah Baru Kebijakan Penegakan Hukum Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
P. 51

Arah Baru Kebijakan Penegakan Hukum Konservasi
                                                            Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya


               sumberdaya ekonomi atau sosial.  Hukum perlindungan kehidupan liar bekerja sebagai
                                             18
               bagian  konservasi  atau  aturan  manajemen  kehidupan  liar,  berdasarkan  kepemilikan
               kehidupan liar atau nilai ekonomi, daripada sebagai perlindungan spesies murni atau
                                    19
               hukum  pidana  murni.   Hal  ini  menyebabkan  hukum  kehidupan  liar  seringkali
               berkecukupan dalam pengaturan konservasi dan manajemen kehidupan liar, tetapi tidak
               cukup memenuhi perannya sebagai aturan pidana yang efektif. Ketergantungan terhadap
               rezim penegakan hukum yang reaktif mengakibatkan hukum kehidupan liar sering kali
               gagal mengatasi permasalahan kejahatan terhadap kehidupan liar dan tidak dianggap
               sebagai arus utama dalam hukum pidana, dengan kata lain hanya dianggap sebagai
                                  20
               pelanggaran teknikal.
               Kegagalan penegakan hukum juga disebabkan oleh etika yang dianut suatu kebijakan
               atau  rezim  yang  seringkali  hanya  memprioritaskan  kepentingan  manusia
                             21
               (antroposentris),   padahal  manusia  hanyalah  salah  satu  spesies  yang  hidup  dan
               memanfaatkan lingkungan hidup (biosentris).  Kemudian, berkembanglah pendekatan
                                                        22
               ekosentris  yang  melihat  kedua  kepentingan  tersebut  saling  berkaitan  dan
               menyeimbangkannya.
                                   23
               Di sisi lain, kriminologi hijau lahir untuk mendobrak pemikiran antroposentris tersebut.
               Teori ini  mencoba melihat  lingkungan/kehidupan liar sebagai korban,   bukan hanya
                                                                               24
               sebagai benda yang dapat dimiliki sebagai kebendaan pribadi.  Teori ini juga dapat
                                                                         25
               menganalisis hubungan manusia dengan alam  dan berbagai konsepsi kekuatan dalam
                                                        26


               18    Law Commission, Wildlife Law: A Consultation Paper, (London: Law Commission, 2012).
               19    Angus Nurse, Op.Cit., hlm. 13.
               20    Agus Nurse, “Species Justice: The Furure Protection of Wildlife and The Reform of Wildlife Laws,” The Green
                  Criminology Monthly, February 5  (2013), hlm. 9
                                         th
               21    Sony Keraf, Etika Lingkungan Hidup, (Jakarta: PT Kompas Media Nusantara, 2010) hlm 47-49.
               22    Ibid., hlm 65-67.
               23    Ibid., hlm. 92-95.
               24    Piers Beirne, ‘For a Nonspeciesist Criminology: Animal Abuse as an Object of Study’, Criminology Vol.37
                  No. 1, (1999), hlm. 1–32. Lihat juga Jeffrey H. Reiman, The Rich Get Richer and the Poor Get Prison, (Boston:
                  Allyn and Bacon, 2006), dan Matthew Hall, ‘The Roles and Use of Law in Green Criminology’, International
                  Journal for Crime Justice and Social Democracy, Vol. 3 No.2 (2014), hlm. 97–110.
               25    Joan E Schaffner, An Introduction to Animals and the Law, (Basingstoke: Palgrave Macmillan, 2011), hlm.
                  19
               26    Ted Benton, ‘Rights dan Justice on a Shared Planet: More Rights or New Relations?’ Theoretical Criminology,
                  Vol. 2 No. 2 (1998), hlm.149–175.








                                                                                          | 35
   46   47   48   49   50   51   52   53   54   55   56