Page 54 - Arah Baru Kebijakan Penegakan Hukum Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
P. 54
Merumuskan Ulang Kejahatan Terhadap Kehidupan Liar
38
kejahatan, tetapi juga didefinisikan berdasarkan tujuan dari undang-undang dan
kebijakan publik untuk menyediakan sanksi bagi tindakan yang membahayakan
kehidupan liar. Kriminologi hijau seringkali berpendapat untuk memperluas definisi
kejahatan mencakup kesalahan moral dan tindakan yang cukup berbahaya yang
39
seharusnya dapat dianggap sebagai definisi kejahatan.
Penegakan hukum pidana pada kejahatan terhadap kehidupan liar seharusnya
digunakan untuk menegakan standar sosial yang berwujud perilaku positif kepada
kehidupan liar, merefleksikan sebuah kebutuhan bagi sistem hukum untuk beradaptasi
40
dari peningkatan ancaman terhadap biodiversitas dan ancaman kepada semua spesies.
Bix mengidentifikasi bahwa gagasan penegakan hukum moral berubah sejalan dengan
perubahan konsepsi sosial moralitas. Sehingga, moralitas sosial yang dahulu tidak
41
dikenal dapat diakui sekarang, seperti homoseksual, surrogate mother, pornografi,
bahkan hal ini bisa diterapkan pada kekejaman binatang, kesejahteraan binatang, dan
perburuan liar, merefleksikan sebuah gagasan kontemporer bahwa itu adalah tugas
pemerintah untuk membuat sebuah kerangka dimana binatang diperlakukan secara
manusiawi. Sementara, Benton mengemukakan bahwa konsepsi kita atas kesejahteraan
42
manusia harus diperluas mencakup lingkungan, sosial, dan kebudayaan dari
43
seseorang. Hal ini termasuk gagasan untuk menerima pertanggungjawaban atas
tindakan manusia yang berdampak pada spesies lain, sekaligus menerima bahwa spesies
non-manusia tidak dapat melindungi dirinya sendiri dari dampak negatif perilaku
manusia, mereka bergantung pada manusia untuk menyediakan perlindungan. Sehingga
kekuatan koersif dalam bentuk hard law, menetapakan praktik yang tidak dapat diterima
terhadap binatang menjadi penting dan mencerminkan kriminologi hijau atas keadilan
spesies.
44
Sebagai tambahan, kejahatan terhadap kehidupan liar adalah lapangan pembelajaran
yang sah untuk kriminologi hijau tidak hanya karena sifat alami tindak pidana yang
memviktimisasi binatang tetapi juga karena bukti yang berkembang bahwa adanya
38 Yingyi Situ dan David Emmons, Op.Cit., Michael J. Lynch dan Paul B Stretesky, Op.Cit.
39 Ted Benton, Op.Cit.
40 Angus Nurse, Op.Cit, hlm. 20.
41 Brian Bix, Jurisprudence: Theory and Context, (London: Sweet and Maxwell, 2009).
42 Mike Radford, Animal Welfare Law in Britain: Regulation and Responsibility, (Oxford: Oxford University Press,
2001), hlm. 4.
43 Ted Benton, Op.Cit. hlm. 164.
44 Angus Nurse, Op.Cit., hlm. 21. Ted Benton, Op.Cit., Piers Beirne dan Nigel South, Op.Cit, Rob White,
Op.Cit.
38 |