Page 56 - Arah Baru Kebijakan Penegakan Hukum Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya
P. 56

Merumuskan Ulang Kejahatan Terhadap Kehidupan Liar




            memberikan efek  jera pada pelaku  potensial di masa mendatang tidak  akan bekerja
            dengan  efektif.  Ancaman  hukuman  seragam  yang  dijatuhkan  kepada  pelaku  dengan
            motivasi berbeda tentunya tidak akan memiliki efek sama.

            Oleh karena itu, Nurse mengindikasikan lima alasan seseorang melakukan kejahatan
                                  49
            terhadap kehidupan liar:  1) mendapatkan keuntungan atau pendapatan komersial, 2)
            merasakan  sensasi  atau  olahraga,  3)  membutuhkan  makanan,  4)  antipasti  terhadap
            pemerintah dan aparat penegak hukum, dan 5) melaksanakan tradisi dan budaya. Ia
            juga mengkategorikan pelaku kejahatan terhadap kehidupan liar menjadi empat jenis,
            sebagai berikut:
                1.  Pelaku tradisional
                    Pada kategori ini, pelaku memperoleh keuntungan langsung (seringkali berupa
                    finansial).  Pelaku  kategori  ini  menganggap  bahwa  kehidupan  liar  merupakan
                                                                                         50
                    “sumber  daya”  yang  dapat  dimanfaatkan  untuk  memperoleh  keuntungan.
                    Sanksi  pidana  yang  tepat  untuk  pelaku  kategori  ini  adalah  denda.  Hal  ini
                    dikarenakan  denda  sebagai  sanksi  finansial  dapat  mengambil  alih  kembali
                    segala  keuntungan  yang  telah  diperoleh  dari  kejahatan  terhadap  kehidupan
                    liar.   Selain  itu,  pencegahan  kejahatan  situasional  juga  diperlukan  dengan
                       51
                    membuat  biaya  fisik  melakukan  kejahatan  menjadi  penghalang  serta  biaya
                    aktual dan menghilangkan persepsi bahwa kejahatan terhadap kehidupan liar
                    merupakan pelanggaran minor.

                2.  Pelaku ekonomi (Economic Criminals)
                    Pada kategori ini, pelaku termotivasi karena tekanan ekonomi atas proses usaha
                    suatu  perusahaan  atau  organisasi  (seorang  pegawai  di  suatu  perusahaan
                    mendapat  perintah  dari  atasannya).  Kategori  ini  oleh  Nelken  dikategorikan
                    sebagai  kejahatan  kerah-putih  (white  collar  crime)  dan  pertanggungjawaban
                    pidananya dapat dijatuhkan kepada pihak yang menyuruh atau menggerakan
                    seseorang  melakukan  kejahatan  terhadap  kehidupan  liar  (misalnya
                                                            52
                    pimpinan/atasan dari pelaku tindak pidana).  Sanksi pidana yang tepat untuk
                    pelaku kategori ini adalah mengincar pertanggungjawaban atasan perusahaan
                    tersebut atau mencabut izin usahanya.




            49    Angus  Nurse,  “Policing  Wildlife:  Perspectives  on  Criminality  In  Wildlife  Crime”,  British  Criminology
               Conference, 11. pp. 38-53 (2011), hlm. 45.
            50    Ibid., hlm. 46.
            51    Ibid., hlm. 48.
            52    Ibid., hlm. 46.




            40 |
   51   52   53   54   55   56   57   58   59   60   61