Page 11 - modul XI smt 2 Pergerakan Nasional Indonesia
P. 11
golongan nasionalis Islam karena dinilainya sangat anti-barat, sehingga organisasi MIAI masih
diperbolehkan tetap berdiri, tetapi karena perkembangannya dianggap membahayakan Jepang, akhirnya
MIAI dibubarkan dan diganti dengan Masyumi.
2. Bidang Pendidikan
Pendidikan zaman Jepang mengalami perubahan secara drastis. Dimana sistem pengajaran dan
kurikulum disesuaikan dengan kepentingan perang. Siswa wajib mengikuti latihan dasar kemiliteran.
Jepang juga menanamkan semangat Jepang dan siswa wajib menghapal lagu kebangsaan Jepang. Para
guru diharuskan mengikuti kursus bahasa Jepang. Juga diwajibkannya menggunakan bahasa Jepang dan
Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah untuk menggantikan bahasa Belanda. Melalui pendidikan,
Jepang bermaksud mencetak kader-kader yang akan mempelopori dan merealisasikan konsepsi
”Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya”.
3. Bidang Ekonomi
Pada pendudukan Jepang, kegiatan ekonomi diarahkan untuk kepentingan perang Jepang. Jepang
berusaha menguasai sumber bahan mentah untuk industri Jepang. Sebagian hasil panen harus diserahkan
kepada pemerintah. Rakyat diperbolehkan memiliki 40% hasil panen mereka, 30% disetor ke koperasi
dengan harga yang ditetapkan pemerintah dan sisa 30% disediakan untuk bibit dan harus disimpan di
lumbung desa. Kadang-kadang semua itu dirampas oleh Jepang sehingga rakyat hanya makan keladi yang
gatal, ubi jalar atau bekicot serta makanan lain yang tidak layak. Selain itu, Jepang juga mengharuskan
kaum pria yang muda dan sehat serta produktif untuk menjadi serdadu pekerja (Romusha). Akibatnya
tidak sedikit nyawa yang terenggut saat itu.
4. Bidang Budaya
Jepang sebagai negara fasis selalu berusaha untuk dapat menanamkan kebudayaannya. Salah satu
cara Jepang adalah kebiasaan menghormat ke arah matahari terbit. Hal ini berarti bahwa cara
menghormat tersebut merupakan salah satu tradisi Jepang untuk menghormati kaisarnya yang dianggap
keturunan Dewa Matahari.
5. Militer
Untuk memenuhi kepentingan perang Asia Timur Raya yang memerlukan banyak tentara,
pemerintah Jepang berusaha mengerahkan potensi rakyat Indonesia dengan membentuk pendidikan semi-
militer dan militer, seperti: Seinendan, Keobodan, Heiho, dan PETA. Meskipun pengerahan tersebut
dilaksanakan untuk kepentingan Jepang, namun bangsa Indonesia mendapat keuntungan besar dari proses
pendidikan militer ini. Hal ini terasa gunanya pada saat bangsa Indonesia menghadapi sekutu dan
Belanda yang menjajah kembali Indonesia tahun 1945 – 1949.
6. Bahasa Indonesia
Jepang berusaha menghapus pengaruh barat di Indonesia. Antara lain dengan pelarangan
penggunaan Bahasa Belanda di sekolah-sekolah dan pertemuan resmi. Bahasa yang boleh digunakan
adalah bahasa Indonesia disamping bahasa Jepang. Demikian pula buku-buku pelajaran maupun yang
berbentuk sastra, menggunakan bahasa Indonesia.
D. Aktivitas Perjuangan dalam Mempersiapkan Kemerdekaan
1. Sidang pertama (29 Mei – 1 Juni 1945)
Dalam sidang pertama ini, pembicaraan dipusatkan pada usaha merumuskan dasar filsafat bagi